Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel H Edward Candra MSi, mengharapkan dukungan dan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat agar bencana karhutla jangan sampai terjadi lagi di wilayah Sumsel.
Diketahui, peserta pelatihan ini terdiri dari 200 personel Polri, dan 50 personel TNI. Mereka dilatih oleh ahlinya melakukan pemadaman karhutla, yakni Manggala Agni. Diberi bekal pelatihan teori dan praktik, sebelum terjun ke lapangan jika terjadi karhutla.
Pelatihan telah secara resmi dibuka Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi, di aula Griya Agung, Kamis (25/7). Selanjutnya selama 3 hari, sebanyak 250 personel Polri-TNI melakukan pelatikan di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.
Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, bahkan sempat mengunjungi pelatihan tersebut, Jumat (26/7). ”Faktor-faktor timbulnya api, kita harus memisahkan api, oksigen, dengan bahan yang sudah terbakar,” katanya.
Nanti peserta juga akan belajar bagaimana cara menggunakan peralatan. “Peralatannya bagus semua, kalau tidak tahu cara menggunakannya nanti rusak,” ujarnya mengingatkan.
Kepada instruktur dari Manggala Agni, Kapolda minta semua peralatan yang ada dioperasionalkan. Para peserta pelatihan agar dikenalkan spesifikasi, karakter semua jenis alat.
“Sehingga ketika kalian (peserta pelatihan,red) ke lapangan, kalian tidak hanya menguasai satu jenis alat. Tapi menguasai berbagai jenis pompa,” pesannya.
Pelatihan oleh instruktur dari Manggala Agni ini, diketahui menindaklanjuti rapat Kapolda Sumsel bersama Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto, pada Jumat lalu (19/7), di Mapolda Sumsel.
Sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Karhutla, disebutkan secara jelas tugas dan peran kepolisian, membantu BNPB.
Mengerahkan kekuatan untuk pemadaman karhutla, bersama TNI dan instansi lain, secara terpadu dengan pemerintah daerah.
Kapolda tidak ingin pengalaman penanggulangan karhutla seperti tahun-tahun sebelumnya. Personelnya kesulitan bertindak di lapangan, karena tidak memiliki peralatan dan perlengkapan yang memadai.
Karena itu selain bekal ilmu dan pengetahuan, anggotanya juga dilengkapi peralatan dan perlengkapan dalam penanggulangan karhutla.
“Untuk peralatan, sudah kami lengkapi ada alat pelindung diri. Kemudian juga ada peralatan pompa,” tuturnya.
Pihaknya juga baru saja menerima hibah berupa 5 unit pompa, yang 2 di antaranya memiliki kemampuan menyemprotkan air hingga sejauh 1.500 meter. Sehingga saat ini jumlah mesin pompa yang dimiliki Polda Sumsel berjumlah 34 unit.
Termasuk beberapa yang disiagakan di polres-polres. Tidak hanya fokus pada peralatan saja. Perlengkapan personel juga tak luput dari perhatian mantan Kapolda Jambi itu.
Sebanyak 50 set Alat Pelindung Diri (APD), sudah disiapkan oleh Biro Logistik Polda Sumsel.