"Medannya cukup berat, tapi bukan jadi masalah. Personel kami berenang menyeberangi kanal tersebut," bebernya.
Pihaknya masih bersiaga di lokasi, usai api berhasil dipadamkan. Guna mengantisipasi munculnya api kembali. "Yang jelas tim kami akan tetap bersiaga.
Perkiraan jika beberapa hari kedepan tidak turun hujan, maka beberapa titik lahan di Sungai Rambutan potensi terbakar," ucapnya.
Sementara itu, karhutla juga terjadi di Kabupaten Empat Lawang. Lahan tidur atau kosong seluas 1 hektare, terbakar di sekitar jalan poros Noerdin Panji. Tepatnya di seberang Kantor Kementerian Agama Kabupaten Empat Lawang.
"Kejadiannya itu pas di seberang Kantor Kemenag, atau tepatnya belakang panglong Rosi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Empat Lawang, Sarial Podril, kemarin.
Menurut informasi yang diterima, penyebab kebakaran diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh warga.
"Api hampir merambat sampai ke panglong kayu tersebut. Kayu yang ada di belakang yang sudah lapuk-lapuk itu sudah kena,” terangnya.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Sarial Podril menghimbau seluruh masyarakat Kabupaten Empat Lawang untuk lebih berhati-hati dengan api saat musim kemarau.
Dia juga menekankan pentingnya menghindari pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Karena tindakan tersebut dapat dikenakan sanksi berat. "Karena di sana ada sanksinya, berupa kurungan dan denda 5 miliar," tegasnya.
Di bagian lain, karhutla tahun 2024 ini belum ada terjadi lahan milik korporasi. Untuk itu Tim Polda Sumsel bakal memantau dan mengawasi lahan perkebunan yang diusahakan oleh korporasi agar tidak terbakar atau sengaja dibakar seperti tahun-tahun lalu.
"Tetap akan kami awasi dan beri imbauan, jangan melakukan pembakaran lahan. Sampai saat ini belum kami temukan (lahan korporasi yang terbakar)," sebut Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain SIK MSi, usai menutup Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Sumsel Tahun 2024, di Jakabaring Sport City (JSC), Sabtu, 27 Juli 2024.
Zulkaranin menyebut melalui pelatihan penanggulangan arhutla yang melibatkan personel TNI-Polri ini, diharapkan agar juga dapat mengenalkan peralatan pemadaman api.
"Mereka dilatih langsung oleh ahlinya, Manggala Agni. Sehingga nanti di lapangan mereka bisa menggunakan peralatan pemadaman api," harapnya.
Turut pula dipetakan potensi wilayah yang masih terdapat lahan gambut, sebagai pemicu utama terjadinya karhutla di Sumsel. Diantaranya ada di wilayah Kabupaten OKI, Ogan Ilir, Banyuasin dan sebagian PALI.
"Sampai saat ini upaya penegakan hukum terhadap pelaku Karhutla juga kami terus lakukan. Selain mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran," tambah lulusan Akpol 1994 itu.