Film Pendek ’Bakar Hutan Pacak Tebuang’ Jadi Kisah Nyata, Polisi Sudah Tahan 6 Tersangka Karhutla Tahun 2024

Rabu 24 Jul 2024 - 23:06 WIB
Reporter : Andre Jedor
Editor : Andre Jedor

Film pendek berbahasa daerah Palembang ini, merupakan sebuah sajian produk layanan masyarakat yang mengandung pesan mengajak seluruh masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan demi menjaga kelestariannya.

“Bahwa setiap perbuatan melanggar hukum membakar hutan akan menuai sanksi pidana (penjara),” ujar Narto, sapaan akrab Sunarto.

Kajian Karhutla 2023 Sengaja Dibakar

Sebelumnya, Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, mengatakan karhutla sudah menjadi agenda tahunan. “Dari kajian karhutla tahun 2023, seluruh daerah yang terbakar itu sengaja dibakar,” tegasnya.

“Walaupun prakiraan dari BMKG tahun 2024 ini tidak seterik 2023, tapi saya minta seluruh pihak untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” tambah Rachmad.

Dia membagi karhutla dengan kategori 2 daerah. Rawan karhutla, dan potensi karhutla. Daerah rawan karhutla, adalah yang dari tahun ke tahun lokasinya itu terus yang terbakar.


KAPOLDA KARHUTLA: Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, diwawancarai awak media terkait penanganan karhutla Sumsel Tahun 2024. -Foto: humas polda sumsel-

“Yang potensi karhutla yaitu daerah yang sebelumnya tidak terbakar, tetapi ketika masyarakat melihat di situ bisa dijadikan ladang, perkebunan, itu dibakar (membuka lahannya),” jelasnya.

Dari Polda Sumsel sendiri, sudah melakukan apel secara parsial. Pada Kamis, 25 Juli 2024 nanti, akan digelar apel besar. “Kami menyiapkan 200 personel, yang khusus untuk melakukan operasi semut. Nantinya di bawah bimbingan Manggala Agni,” bebernya.

Personel Polri itu akan dilengkapi peralatan seperti yang dimiliki Manggala Agni. “Sehingga personel Manggala Agni yang bertugas di Sumsel ini 240 orang, ditambah 200 personel Polri,” beber mantan Kapolda Jambi itu.

Dia juga sudah koordinasi dengan Komandan Korem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, yang juga menyatakan akan menambahkan personelnya.Dengan demikian, akan memiliki personel pemadam kebakaran hutan dan lahan yang lebih banyak.

“Tapi lebih bagus lagi, tidak ada kebakaran. Jadi memang susah sekali menghadapi karhutla ini, kita harus bersama-sama,” imbuh Rachmad, lulusan Akpol 1993 yang sebelumnya menjabat Kapolda Jambi. (*)

Kategori :