PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI, Dr. Hc. Ir. Airlangga Hartarto M.B.A., M.M.T memimpin Apel dan Simulasi Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumsel Tahun 2024 di Griya Agung Palembang, Sabtu (20/7). Dia berharap, dengan adanya apel dan simulasi ini akan semakin meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan dalam pengendalian karhutla di wilayah Provinsi Sumsel.
Ada 10 poin penting yang disampaikannya. Pertama, upaya pencegahan karhutla perlu diprioritaskan pencegahan, jangan sampai terlambat. Kedua, manajemen lapangan yang harus terkonsolidasi dan terorganisasi. Ketiga, semua unsur harus bergerak untuk melakukan deteksi dini, sekaligus melakukan pemantauan di area-area yang rawan titik panas (hot spot).
Keempat, satgas karhutla di tingkatan bawah selalu memperbaharui informasi terkait kondisi di lapangan dengan memanfaatkan teknologi terkini. Kelima, memanfaatkan teknologi untuk monitoring pengawasan dengan sistem dasbor. Keenam, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan penerapan Business Continuity Management System (BCMS) untuk pemulihan cepat bila terjadinya gangguan pelayanan publik.
Ketujuh, unsur pemerintahan serta TNI dan Polri di bawah, yaitu Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kepala desa turut dilibatkan dalam upaya pencegahan kebakaran hutan ini dengan pemberian edukasi. Kedelapan, agar bencana karhutla tidak berulang setiap tahun, maka semua pihak harus mencari solusi permanen untuk mencegah dan menangani karhutla di tahun-tahun mendatang.
BACA JUGA:Lakukan Pencegahan dan Deteksi Dini Karhutlah
Kesembilan, penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan, seperti pengelolaan tata air gambut, canal blocking. Terakhir, penegakan hukum harus dilakukan tanpa kompromi."Apel ini wujud kepedulian dan kesiapan kita mengantisipasi Karhutla. Saya harap apel ini bukan hanya show of force tapi betul-betul menunjukkan kesiapan dari seluruh unsur kemampuan yang ada di Sumsel," pesan Airlangga.
Dalam laporannya Pj Gubernur Elen Setiadi, menjelaskan bahwa Apel dan Simulasi Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2024, Jambi, Riau dan Lampung Tahun 2024 adalah ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta untuk meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan optimalisasi tugas dan peran masing-masing stakeholder.
"Ini juga sekaligus untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan," jelas Elen. Adapun apel dan simulasi ini diikuti 1.200 personel terdiri dari, TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, Regu Pemadam Kebakaran (RPK) Perusahaan Perkebunan dan Kehutanan, Kelompok Tani Peduli Api KTPA), Masyarakat Peduli Api (MPA), organisasi sosial kemasyarakatan dan relawan serta mahasiwa.
"Pada kesempatan ini yang kami hadirkan meliputi mobil pemadam, minilog, tangki air, flexible tank, kendaraan roda dua, mesin pompa baik pompa apung, pompa jinjing dan perlengkapannya berupa selang, penyambung, nozzle dan peralatan komunikasi, aplikasi penunjang serta peralatan pemadam manual lainnya seperti sekop, pacul, garu dan kampak," jelas Elen.
BACA JUGA:Belum Terdeteksi Hotspot, OKI Siapkan Patroli dan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Karhutla
Lebih jauh Elen menegaskan, untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan Provinsi Sumsel berbagai upaya telah dilakukan. Di antaranya kampanye pencegahan kebakaran hutan dan lahan melibatkan TNI, Polri, Manggala Agni serta stakeholder lainnya. Audit kepatuhan perusahaan perkebunan dan kehutanan. Pemasangan papan larangan membakar hutan dan lahan. Penetapan Status Siaga Darurat dan Posko Komando Satgas Karhutla Provinsi Sumatera Selatan. Operasi Modifikasi Cuaca. Koordinasi Penanganan Karhutla kepada kepada Pemerintah Pusat. Apel dan simulasi kebakaran hutan dan lahan.