Insentif Baru Dorong Pertumbuhan Transaksi ETF di BEI

Senin 08 Jul 2024 - 10:14 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menawarkan insentif baru kepada Anggota Bursa (AB) dan Dealer Partisipan (DP).

“Insentif ini berupa pembebasan biaya bagi AB yang melakukan pembelian dan/atau penjualan ETF di pasar sekunder,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsard Primadi Nurahmad, dikutip dari sumateraekspres.id pada 8 Juli 2024.

Tidak hanya itu, DP yang memenuhi kewajibannya dengan memasukkan penawaran jual atau permintaan beli ETF di pasar sekunder dengan nilai transaksi tertentu setiap bulan juga berhak mendapatkan insentif tambahan berupa satu hingga dua kali pembebasan biaya.

Insentif tersebut meliputi biaya Transaksi Bursa sebesar 0,018% dan biaya jasa penyelesaian Transaksi Bursa di KSEI sebesar 0,003%.

BACA JUGA: Realisasi Pendapatan Negara Capai Rp1.123,5 Triliun, Sri Mulyani Sebut Terjadi Kontraksi

BACA JUGA:Awal Pekan, Harga Emas Masih Cenderung Stabil, Cek Rinciannya

Pemberian insentif ini berlaku di pasar reguler dan tunai, dihitung setiap akhir bulan, dan akan mengurangi tagihan biaya transaksi kepada AB pada periode tersebut.

“Insentif ini berlaku sejak 1 Juli 2024 hingga 31 Desember 2026, dengan evaluasi setiap enam bulan oleh BEI dan KSEI,” tambah Nurahmad.

Selama pekan ini, BEI mencatat beberapa pencatatan saham, obligasi, dan sukuk. Pada Rabu (3/7), BEI membuka perdagangan untuk pencatatan perdana saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) di Papan Akselerasi.

SPRE adalah perusahaan ke-26 yang tercatat di BEI pada 2024, bergerak di sektor Barang Konsumen Non-Primer, subindustri Tekstil, dengan produk utama berupa sprei, bed cover, bantal, guling, dan aksesoris rumah tangga.

BACA JUGA:ASN dan Pemborong Ditetapkan Tersangka: Kasus Korupsi Jalan di Empat Lawang, Ini Nilai Kerugiannya!

BACA JUGA:Sebanyak 5.374 Jemaah Haji Palembang Sudah Kembali, 25 Jemaah Wafat, Ini Laporan Kemenag Sumsel!

Pada hari yang sama, BEI juga mencatat Obligasi Berkelanjutan V WOM Finance Tahap I Tahun 2024 oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk dan Obligasi Berkelanjutan IV MNC Kapital Indonesia Tahap II Tahun 2024 oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk, masing-masing senilai Rp1 triliun dan Rp399 miliar.

Kedua obligasi tersebut mendapatkan peringkat idAA+ dan idBBB+ dari PEFINDO, dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat.

Menutup pekan ini, BEI membuka perdagangan untuk pencatatan perdana Obligasi I Integrasi Jaringan Ekosistem Tahun 2024 oleh PT Integrasi Jaringan Ekosistem, dan saham PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) pada Jumat (5/7).

Kategori :