Baby Blues umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Namun, jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup ibu dan hubungannya dengan bayinya.
Nuran Abdat, Psikolog Klinis Dewasa. : Vera Itabiliana, Psikolog Klinis. : Adaptasi dari sumber-sumber yang disebutkan di atas.
Baby Blues adalah kondisi emosional yang umum dialami oleh ibu setelah melahirkan.
Ketika mengalami Baby Blues, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
• Komunikasi dengan Pasangan: Suami dapat mengajak istri untuk berbicara dan membangun komunikasi yang saling menghargai.
Diskusi dan obrolan yang baik membantu mengurangi beban emosional.
• Evaluasi Bersama: Suami dapat bertanya mengenai pengalaman menjaga anak dalam sehari setelah melahirkan.
BACA JUGA:Ini Tiga Keutamaan Mendalam Wukuf di Arafah yang menjadi Puncak Ibadah Haji
Rajin bertanya tentang kondisi istri juga penting agar istri merasa diperhatikan dan didukung.
• Dukungan dari Keluarga dan Teman-Teman: Berbagi perasaan dengan orang lain, menjaga pola makan yang sehat, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan membantu mengatasi Baby Blues.
• Terapi Kognitif Perilaku (CBT) dan Dukungan Psikologis: Jika kondisi semakin parah atau berlangsung lebih dari dua minggu, penting untuk mencari bantuan medis.
Penyebab Baby Blues meliputi perubahan hormonal (terutama penurunan hormon estrogen dan progesteron setelah melahirkan) serta perubahan fisik dan emosional.
BACA JUGA:Hadapi Pilkada, PDI Perjuangan Memiliki Target Jelas, Berusaha Keras Mencapainya