EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) wereng batang cokelat (WBC) dilakukan Kelompok Tani Sejahtera. Kelompok tani ini berlokasi di Desa Tanjung Ning Simpang Kecamatan Saling Empat Lawang.
Tanaman padi di sini diserang WBC. WBC sendiri merupakan hama utama yang menyerang tanaman padi. Serangan WBC tak mengenal fase, mulai dari persemaian hingga menjelang panen.
BACA JUGA:Bukan Hama Utama, tapi Sangat Merugikan
BACA JUGA:Ramah Lingkungan, Efektif Basmi Hama, Penggunaan Bio Insektisida
Gejala serangan WBC ditandai dengan berubahnya warna rumpun menjadi kuning kecokelatan dan kering. Hal ini sangat berdampak pada produksi tanaman karena pertumbuhannya yang abnormal.
Tidak menutup kemungkinan populasi yang tinggi akan menyebabkan gagal panen atau puso.
Untuk mencegah dan meminimalisir terjadi peningkatan populasi WBC perlu dilakukan pengendalian sejak dini. Pengendalian dilakukan dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH).
Luas pengendalian 10 ha umur tanaman 21-35 hari setelah tanam. Bahan pengendali bio-insektisida yang digunakan dengan komposisi Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae bantuan dari BPT Unit II Tugumulyo.
Gerakan pengendalian yang dilakukan kelompok tani ini didampingi oleh POPT Kecamatan Saling (Tugimin), Staf BPT Unit II Tugumulyo (Deddy Riansyah), Staf LPHP Tugumulyo (Letty Oktaviana, SP dan Yusriadi, SP), beserta Kepala BPP Saling, PPL, PPEP POPT dan PPEP PPL
Setelah dilakukan pengendalian 5 hingga 7 hari, lanjutnya, akan dilakukan evaluasi. Pengendalian lanjutan akan dilakukan apabila masih ditemukan populasi WBC.
BACA JUGA:Kerugian Capai 30 persen, Basmi Hama PBP
BACA JUGA:Terapkan Bio Insektisida Metarhizium, Cegah Hama WBC
‘’Jika populasi alami peningkatkan maka dilakukan pengendalian dengan menggunakan insektisida berbahan aktif BPMC,’’ ujar Tugimin, petugas POPT.
Tugimin juga meminta agar petani tetap melakukan pemupukan berimbang. ‘’Pengamatan lanjutan harus tetap dilakukan untuk membantu perkembangan OPT,’’ katanya. (sms/)