Ini yang Dilakukan Petugas untuk Mengantisipasi Serangan Hama Wereng Batang Cokelat
PENGENDALIAN: Petugas penyuluh pertanian dan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Mekar Sari Desa Dwijaya Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas melakukan gerakan pengendalian terhadap serangan hama wereng batang cokelat. FOTO: PENYULUH FOR SUMEKS--
MUSIRAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID - Mengantisipasi meluasnya serangan hama wereng batang cokelat (WBC) pada tanaman padi dilakukan gerakan pengendalian (gerdal).
Gerdal ini dilakukan oleh Kelompok Tani Mekar Sari Desa Dwijaya Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Wereng batang coklat atau dalam bahasa latinnya Nilaparvata lugens merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi.
BACA JUGA:Ini Dia 10 Musiuh Alami Hama Wereng, Petani Wajib Tahu
BACA JUGA:Basmi Hama Wereng Batang Padi
Hama ini memperoleh makanan dengan cara mengisap cairan pada batang padi hingga tanaman padi menjadi kering dan kecokelatan.
Selain itu tanaman padi akan seperti terbakar (hopperburn) yang diakibatkan oleh cairan pada batang tanaman yang diisap oleh wereng tersebut.
Kegiatan gerakan pengendalian ini dilakukan petani yang didampingi Sukirman SP, kepala Perlintan Musi Rawas, Staf BPT Unit II Tugumulyo Deddy Riansyah, SP, Staf Perlintan Musi Rawas, Nurlena, KJF BPP Tugumulyo Admin, SP dan Pitoyo, SP serta POPT PPEP, Utami Pujiantini SP dan Tria Ardi Puspalaga, SP.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga dihadiri PPL Desa Dwijaya, Ari Priyatin, SP. Metode pengendalian dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif Buprofezin.
Insektisida ini merupakan bantuan dari BPT Unit II Tugumulyo pada pertanaman padi berumur 20-65 hari setelah tanam (hst) dengan luas lahan yang dikendalikan 5 ha dengan varietas Inpari 32 dan Ciliwung.
BACA JUGA:Lakukan Gerdal , Kendalikan Ulat Grayak
BACA JUGA:Buat Perangkap Burung, Lakukan Gerdal
Setelah dilakukan gerakan pengendalian, petani diminta melakukan evaluasi 3 hingga 5 hari setelah gerdal. Apabila masih ditemukan serangan atau intensitas terus meningkat lakukan pengendalian lanjutan.
Petani juga diminta melakukan secara rutin untuk memantau perkembangan OPT. (sms)