https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bebaskan Diri dari Dosa, Raih Kemuliaan di Hari Nan Suci

Dr. H. Syarif Husain, S.Ag M.Si, Dosen/Widyaiswara BDK Palembang--

SUMATERAEKSPRES.ID - Kaum muslimin dan muslimat, jemaah salat Idulfitri yang dimuliakan Allah Swt. Puji syukur hanya untuk Allah Swt semata, kita dipertemukan dengan bulan Ramadan Tahun 1446 H, saat ini kita bepisah dengannya setelah kita bercengkrama akrab dengan kedermawanan Ramadan. 

Di antara kita tidak ada yang tahu apakah kita akan bertemu lagi dengan sahabat kita Ramadan pada tahun-tahun yang akan datang? Hanya Allah Swt sajalah yang tahu. Ramadan kemarin telah menyatu dengan diri kita dengan berbagai kegiatan dan menambah kesahajaan antara kita dengannya. 

BACA JUGA:IDUL FITRI DAN KESADARAN EKOLOGIS: MENJAGA BUMI UNTUK GENERASI MENDATANG

BACA JUGA:PUASA RAMADAN DAN TARBIYAH ISLAMIYAH

Tarawih telah mempererat silaturrahim kita, tadarus dan tadabbur Alquran menambah rasa cinta kepada Sang Pencita, zakat fitrah telah melahirkan jiwa simpati dan empati kepada kaum dhu’afa. Semoga semua amal kebaikan yang kita bina selama Ramadhan menjadi washilah dan pembuka pintu rahmat dan ampunan Allah Swt.

Kalimat takbir, tahmid dan tahlil sejak terbenamnya matahari kemarin terdengar menggema diseluruh alam semesta. Mulai nun jauh di sana, di pedalaman kampung yang jauh dari hiruk pikuk, hingar bingar dan kebisingan, sampai di kota-kota besar, Mereka dengan khusuk melantunkan kalimat tersebut. 

Mereka menyucikan Allah Swt dengan kalimat tasbih, mereka membesarkan asma Allah Swt dengan takbir, dan mengesakan Allah Swtdengan tahlil, Dialah pencipta alam semesta beserta isinya.

Hari ini kita diberi kesempatan untuk kembali kepada fitrah dan pulang kepada kesucian serta menuju kepada asal tanpa noda dan dosa.

Allah Swt., masih memberikan kesempatan kepada kita untuk meningkatkan kualitas hidup, memperbaiki diri dan keluarga. Jangan lagi kita menyia-nyiakan kesempatan, karena hanya penyesalanlah bagi orang-orang yang menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Allah Swt.

Kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah, suasana awal Syawal yang diliputi rasa kebahagiaan ini, selain bertadzakkur dan bertafakkur, mari kita tasyakuri betapa besar nikmat dan karunia Allah Swt.

Betapa luasnya ampunan dan dalamnya kasih sayang Allah Swt kepada kita dan semua makhluk-makhluk-Nya. Situasi dan kondisi seperti ini sebenarnya sudah dilukiskan Rasulullah SAW, bahwa apabila kita telah selesai melaksanakan salat hari raya Idulfitri, di simpang-simpang jalan, di pintu-pintu masjid, di gerbang-gerbang tanah lapang bagi saudara kita yang salatnya di lapangan. 

Allah Swt berbangga di hadapan para malaikat-Nya dengan kalimat: Wahai malaikat-malaikat-Ku perhatikanlah hamba-hamba-Ku yang beriman, mereka telah berpuasa Ramadan dan keluar untuk salat di hari raya. Mereka melakukan amaliah Ramadan karena mengharapkan kemuliaan dan pahala dari-Ku, maka saksikanlah bahwa sekarang Aku limpahkan rahmat dan anugerah serta ampunan-Ku kepada mereka. 

Setelah itu para malaikat melanjutkan ikrar Allah Swt, tersebut kepada kita semua dengan kalimat yang sangat indah: Wahai umat Muhammad SAW, kembalilah ke rumah-rumah kalian, sungguh telah digantikan keburukan kalian dengan kebajikan. Lalu Allah Swt berfirman: “Kalian telah berpuasa untuk-Ku dan berbuka puasa untuk-Ku, maka bangkitlah dengan membawa ampunan-Ku” (HR. Muslim dari Abdullah bin Mas’ud).

Begitu indahnya bulan suci Ramadan dan begitu murahnya pahala yang diberikan Allah Swt kepada orang-orang yang berpuasa di dalamnya.  Maka apabila ia berpisah dengan bulan yang penuh kemuliaan itu ia berucap dan mengandai-andai agar semua bulan yang di ciptakan Allah Swt itu semuanya Ramadan, seperti ucapan Nabi SAW: “Seandainya ummatku tahu tentang kelebihan dan keutamaan yang ada di bulan suci Ramadan, niscaya ia berharap semua bulan dalam setahun menjadi Ramadan semuanya” (HR. Ibnu Khuzaimah, Dzurrah an-Nashihin hal. 6 Majlis ke-1).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan