Ini yang Terjadi Jika Tanaman Padi Diserang Penyakit Blas
PENYAKIT: Di lahan persawahan di Desa Tekorejo Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten OKU Selatan petugas pertanian menemukan adanya penyakit blas pada tanaman padi.-FOTO: PENYULUH FOR SUMEKS-
MUARADUA, SUMATERAEKSPRES.ID - Hama atau penyakit yang menyerang tanaman padi cukup banyak. Karenanya perlu pengawasan ekstra agar tanaman padi terbebas dari organisme pengganggu tanaman (OPT).
Tak salah jika petugas pertanian rutin melakukan monitoring terhadap lahan pertanian.
BACA JUGA:Ini yang Harus Dilakukan jika Tanaman Padi Terserang Penyakit Blas
BACA JUGA:Temukan HPP dan Blas Daun
Salah satunya seperti yang dilakukan petugas POPT, Ahmad Maksum dan Fauzan Okta. Saat melakukan monitoring OPT di Desa Tekorejo Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Selatan, mereka menemukan adanya penyakit blas pada tanaman padi di desa tersebut.
Penyakit blas adalah penyakit yang disebabkan jamur Pyricularia oryzae. Ciri penyakit ini dapat dilihat dari gejala khasnya yaitu berbentuk belah ketupat berwarna abu di pusat dan dikelilingi warna kuning kemudian coklat di bagian terluar pada permukaan daun.
''Serangan penyakit ini bisa mengakibatkan neck blas atau patah leher serta mengurangi hasil panen,'' ujarnya.
Penyakit ini ditemukan pada hamparan padi seluas 10 Ha dengan varietas Inpari 32, berumur 45 hari setelah tanam.
''Serangan penyakit ini terjadi pada lahan seluas 1 hektare dengan intensitas serangan 3,1 persen,'' ujarnya yang mengaku menemukan di lahan tersebut mereka menemukan musuh alami penyakit blast yakni capung, Paederus, laba-laba dan Coccinellidae.
BACA JUGA:Penyakit Blas Sebabkan Malai Padi Tak Berisi
BACA JUGA:Diserang Hama Blas, Maret Gardal Turun
Untuk pengendalian OPT blas, pihaknya menganjurkan menggunakan APH Paenibacillus polymyxa atau Corynebacterium.
''Jika intensitas meningkat lakukan pengendalian menggunakan fungisida berbahan aktif Metil tiofanat. Kita juga minta petani tetap melakukan dan memantau perkembangan OPT secara intensif,'' katanya. (sms)