BACA JUGA:Seluruh Daerah Diminta Waspada, Kemenkes Catat 6.500 Kasus Flu Singapura, Terbanyak di Jawa
“Untuk melakukan PCR saat pandemi kemarin sangat sulit karena jarang tersedia lab PCR untuk tes, kesulitan memiliki alat diagnostik dan alat kesehatan yang sederhana, saat ini harus dipersiapkan agar ketahanan Indonesia di dunia kefarmasian berjalan baik,” katanya.
Dan tiga pilar lainnya, yaitu pembiayaan kesehatan, SDM di bidang kesehatan, dan teknologi kesehatan yang di dalamnya ada sistem informasi digital juga butuh dukungan dari berbagai pihak agar bisa mewujudkan transformasi digital Indonesia di bidang kesehatan.
Lucia menambahkan perubahan itu perlu diakselerasi dengan pemanfaatan teknologi kesehatan, dan kerjasama dengan seluruh stakeholder, private, pelaku usaha, masyarakat dan juga akademisi peneliti yang akan terus mengembangkan teknologi kesehatan untuk menjadikan Indonesia unggul dalam teknologi kesehatan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Digitalisasi kesehatan berpotensi menjadi faktor utama transformasi kesehatan, yang memberikan dukungan konektivitas antar pemangku kepentingan, sehingga kondisi aktual sistem kesehatan akan semakin transparan, mengurangi asimetris informasi antara penyelenggara dengan masyarakat," katanya.(lia)