PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Selama ini keluhan Badan Logistik Sumsel (Bulog) Sumsel banyak beras dan gabah yang dijual petani keluar daerah Sumsel. Hal ini membuat Pemprov Sumsel pun membuat kebijakan melarang beras dibawa keluar Sumsel. “Boleh keluar asalkan pasokan sudah mememuhi untuk kebutuhan Sumsel,” ungkap Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni.
Hal ini untuk menjaga stok pangan khususnya beras yang ada di Sumsel. “Kami telah mengeluarkan surat edaran kepada distributor dan pihak terkait agar komoditi tidak dikirim keluar Sumsel termasuk beras. Boleh dikirim keluar Sumsel asalkan sudah memenuhi pasokan lokal terlebih dahulu," jelasnya.
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Henny Yulianti mengakui jika Penjabat Gubernur Sumsel sudah mengeluarkan kebijakan bahwa beras petani dilarang keluar Sumsel, kecuali pasokan dan kebutuhan untuk daerah Sumsel telah terpenuhi baru boleh dikirim ke luar Sumsel termasuk ke Jawa. "Kebijakan ini sudah kita layangkan ke distributor seperti Buyung dan pemangku kepentingan agar tidak terjadi pelanggaran," tegasnya.
Selain mengawasi dan melakukan pembatasan, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan aturan tersebut tak dilanggar. "Ini bertujuan agar pasokan dan keberadaan bahan pokok penting dapat terjamin," ulas dia. Terkait stok, saat ini stok beras dalam kondisi aman. Apalagi beberapa daerah penghasil padi sedang panen raya sehingga stok gabah dan beras di produsen tidak lagi kosong. “Pantauan kami juga harga gabah sudah turun dan produksi normal," tuturnya.
BACA JUGA:Harga Beras Masih Naik
BACA JUGA:Tim Satgas Kabupaten Lahat Sidak Harga Beras di Pasar Tradisional
Pihaknya meminta konsumen tidak panic buying dan melakukan pembelian yang besar sebab ini dapat berdampak pada stok dan peningkatan harga. "Karena permintaan tinggi, harga akan naik, maka belilah sewajarnya," ulas dia.
Kepala Biro Perekonomian Setda Sumsel, Hengky Putrawan membenarkan Pemprov Sumsel membuat kebijakan membatasi beras keluar Sumsel guna menjaga stok. Pihaknya mendorong agar pelaku usaha menjual produknya di Sumsel saja, setelah terpenuhi silakan dijual keluar. Hengky menyebut stok dan pangan sebenarnya cukup karena Sumsel ini daerah penghasil beras. "Tapi memang distribusinya perlu diatur," ulas dia.
Kepala Dinas Pertanian dan Horikultura Sumsel, Bambang, mengatakan, distribusi beras keluar Sumsel harus dibatasi. Beras keluar Sumsel tetapi melibatkan para petani dan kelompok tani, tempat pengilingan, pedagang beras. "Selama ini banyak pembeli beras dari Lampung sehingga perlu dibikin aturan," sebut dia. (yun/fad)