PALI, SUMATERAEKSPRES.ID - Tingginya curah hujan akhir-akhir ini di sekitar wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) membuat debit air Sungai Lematang yang membentang di Kecamatan Tanah Abang kembali meluap.
Imbasnya, sejumlah desa yang berada dibantaran Sungai Lematang terdampak luapan sungai tersebut. Salah satu desa yang terdampak adalah Desa Tanjung Dalam.
Ada ratusan rumah di desa tersebut terendam, padahal banjir di wilayah itu baru saja usai dua pekan lalu. Dimana, ketinggian air pada, Sabtu (242) mencapai 50 sentimeter dan diprediksi bakal naik kembali mengingat curah hujan masih berlangsung.
Kepala Desa Tanjung Dalam, Daini mengaku, banjir tahun ini merupakan derita bagi masyarakat karena berlangsung berulang kali serta waktunya cukup lama. “Iya, rumah warga kembali terendam banir,” ujarnya.
BACA JUGA:Sedih, Inilah Penampakan Rumah Warga Prabumulih yang Terendam Pasca Meluapnya Sungai Kelekar!
BACA JUGA:Sungai Musi Meluap: Kabupaten Musi Rawas Terendam Banjir, Aparat Lakukan Hal Ini
Ia mengakui kerugian masyarakat pun bukan hanya pemukiman yang terendam, tetapi kandang ternak, ladang, lahan perkebunan tak luput dari terjangan banjir.
"Baru dua minggu kering, sekarang sudah banjir lagi, warga baru saja memulai rutinitas seperti biasa kini terpaksa harus terhambat lagi," keluh Kades.
Daini mengatakan, warga yang memulai bercocok tanam dipastikan gagal kembali lantaran ladangnya tergusur derasnya arus sungai Lematang yang meluap. "Begitu juga kolam ikan yang baru ditebar, dipastikan bibit ikan terbawa hanyut," sebutnya.
Karena itu, ia juga menghimbau kepada warganya untuk tetap tenang dan sabar, disamping itu juga tetap waspada. "Tetap tenang, namun harus waspada, terlebih pada saat malam hari, takutnya rumah dimasuki binatang yang berbahaya seperti ular berbisa, kalajengking, kelabang dan lain-lain, kemudian untuk barang-barang elektronik segera disimpan di tempat yang aman, untuk mengantisipasi kerugian," himbaunya.
Daini menyatakan segera berkoordinasi dengan perangkat desa dan BPD untuk terus menerus memantau kondisi warga. "Jika memang harus mengungsi akan segera kita siapkan tempat pengungsian yang aman, dan mengerahkan Linmas untuk memperketat penjagaan keamanan lingkungan," pungkasnya. (ebi)