Lakukan Pendataan, Bersihkan Drainase
MONITORING: Mustopa, petugas POPT bersama Slamet Santoso AMd dan Ali Antoni AMd, petugas PPL saat memonitoring banjir yang terjadi pada lahan persawahan di dua desa. FOTO: PENYULUH FOR SUMEKS--
MARTAPURA, SUMATERAEKSPRES.ID - Tingginya intensitas hujan yang terjadi di wilayah OKU Timur menyebabkan meluapnya Sungai Komering. Akibatnya, saluran pembuangan tidak mampu menampung debit air. Hal ini berdampak tergenangnya tanaman padi di dua desa di Kecamatan Semendawai Barat.
Mustopa, petugas POPT bersama Slamet Santoso AMd dan Ali Antoni AMd, petugas PPL telah melakukan monitoring dampak perubahan iklim (DPI) bencana alam banjir pada pertanaman padi.
BACA JUGA:Giliran Jalinsum Mura-Muratara Terendam Banjir, OKU Timur Juga Kebanjiran
BACA JUGA:Debit Air Sungai Komering Naik hingga 2,5 Meter, Warga Pesisir di OKU Timur Kebanjiran
Hasilnya? Banjir terjadi di dua desa Kecamatan Semendawai Barat Kabupaten OKU Timur. Rinciannya untuk Desa Tanjung Mas dengan luas tanam seluas 75 hektare, varietas yang ditanam adalah Inpari 32, umur tanaman 5-20 hst. Terkena banjir seluas 42 Ha.
Lalu, Desa Kangkung Ilir dengan luas tanam 153 hektare, varietas yang ditanam adalah Inpari 32, umur tanaman 3-25 hst. Terkena banjir seluas 102 Ha. ''Kita segera melakukan verifikasi kondisi tanaman setelah banjir surut,'' ujarnya.
BACA JUGA:Perdana di OKU Timur, Hadir Sekolah Lansia Sebiduk Sehaluan
BACA JUGA:Bendungan Perjaya: Penunjang Pertanian OKU Timur
Selain itu, pihaknya juga melakukan pendataan tingkat kerusakan tanaman pada lahan yang terdampak banjir. ''Kita juga bersama petani melakukan pembersihan drainase agar saluran air lancar dan tak ada lagi saluran yang tersumbat,'' katanya. (sms/)