INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Cung kediro atau Tomat Rampai yakni tomat yang mempunyai ukuran kecil. Ukurannya sebesar biji kelereng, berkulit tipis, bercorak merah matang dan mempunyai banyak sekali air pula bijinya lebih banyak.
Tomat cung mempunyai rasa yang jauh lebih asam dan lebih gurih di bandingkan tomat buah. Banyak orang yang memasak dengan mengenakan tomat cung kediro ini.
BACA JUGA:Ini Cara yang Bisa Dilakukan Agar Tomat yang Kita Tanam Rasanya Manis
BACA JUGA:Resep Telur Ceplok Saus Tomat yang Lezat, Praktis untuk Sarapan
Sehingga jenis tomat ini lebih laku terlebih harganya relatif tinggi dibandingkan dengan tomat buah.
Tidak heran apabila banyak orang yang berupaya melakukan budidaya tomat cung ini. Baik dengan skala besar maupun hanya menanam di pekarangan rumah.
Seperti halnya yang dilakukan Edi, petani di Jalan Citra Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir.
Sejak tahun 2020 lalu, Edi mulai menanam tomat cung, tumpang sari dengan cabe rawit dan jagung manis. "Luas lahan ada 20x50 m² ditanami macam-macam jenis sayur. Salah satunya tomat cung ini. Kalau kali ini kami tanam 1.100 batang, panennya itu sekitar 1,5 bulan," ujar Edi.
Ribuan batang tomat cung yang ditanam langsung di pindahkan usai tumbuh semai.
Dijejerkan pada guludan sepanjang 15 meter dan lebar 1 meter. Tiap guludan di lapisi plastik mulsa agar area tanam tidak mudah ditumbuhi gulma.
"Usia tomat cung ini bisa bertahan panen sekitar 6 bulan,’’ katanya.
Setiap petik rata-rata dapat setengah pikul atau 50 kg. Karena batang terong ini tinggi dan mudah roboh, jadi kami siapkan lantaran tali di sisi kanan kiri.
‘’Supaya saat batang menggendong buah nanti tidak mudah patah," terang Edi.
Menurutnya, usia tanam tomat cung milik Edi saat ini sudah sekitar 4 minggu setelah tanam. Pemanenan tersebut dicoba pada pagi maupun sore hari.
Pemanenan sehabis panen dini dapat dicoba 2- 3 hari sekali. "Sedangkan harga tomat cung di tingkat petani dibeli pengepul dengan kisaran seharga Rp27 ribu per kg," ungkapnya.