SUMATERAEKSPRES.ID - Ekskalasi ketegangan di Jalur Gaza masih terjadi.
Apalagi Israel menyatakan niatnya untuk menyerbu Rafah, kota paling selatan wilayah Kantong Palestina.
Hamas memperingatkan Israel bahwa rencana ini akan membahayakan keselamatan di masa depan.
Israel dan Hamas sedang mendiskusikan tentang transmisi sandera baru-baru ini.
BACA JUGA:Para Ilmuwan Tercengang! Seekor Hiu Hamili Ikan Pari, Kok Bisa?
BACA JUGA:PETAKA! Pakai AI Gantikan Manusia, 7 Perusahaan Ini PHK Massal Karyawan
Seperti diungkapkan pemimpin Hamas yang enggan adisebutkan mananya kepada AFP.
"Setiap serangan yang dilakukan tentara pendudukan di kota Rafah akan menggagalkan perundingan pertukaran,"
Seperti diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada pasukannya bahwa mereka harus mempersiapkan diri untuk memasuki kota Rafah, yang saat ini menampung lebih dari separuh populasi Gaza.
Dia juga menyatakan bahwa operasi di Rafah akan berlanjut hingga penyelesaian Hamas.
Ini juga meningkatkan kekhawatiran tentang efeknya terhadap warga sipil yang mengungsi.
Namun, Netanyahu menyatakan bahwa ia akan menyediakan rute yang aman bagi mereka yang ingin meninggalkan Rafah.
BACA JUGA:Korban Tewas Perang Israel - Palestina Tembus 27.947, Situasi Timur Tengah Memanas
Anda tahu, ada banyak wilayah di utara Rafah yang telah kami bersihkan. Namun, kami sedang membuat rencana yang rinci,” katanya.