KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kondisi lahan pertanian di Desa Tanjung Aur Kecamatan Jejawi masih seperti lautan. Belum ada tanda-tanda air akan segera surut.
Ini terjadi karena tingginya intensitas hujan yang membuat sejumlah daerah termasuk kawasan persawahan terendam banjir.
BACA JUGA:Banjir Bandang Terdampak 4 Kecamatan, Rusak Ratusan Hektare Sawah dan Kebun
BACA JUGA:Bukit Alami Longsor, Merusak Sawah dan Perkebunan Warga Lahat
Petugas Pengendali Organik Pengganggu Tanaman Kecamatan Jejawi, Nora Sestria SP mengatakan, dirinya bersama tim dua hari lalu turun ke lokasi menggunakan perahu ketek.
‘’Air masih tinggi, saat kita melakukan pemantauan kita menggunakan perahu ketek karena sawah masih digenangi air,’’ terangnya.
Ditambahkannya, rombongan harus naik ketek menyusuri lahan pertanian. ‘’Karena air ini selain dari air hujan yang intensitasnya meningkat juga air kiriman,’’ ujarnya
Belum bisa diprediksi kapan para petani bisa turun kembali untuk mengolah sawahnya. ‘’Untuk penyedotan menggunakan pompa air yang jadi solusi tidak akan bisa dilakukan. Air memang masih sangat tinggi,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Lapor jika Ada Sawah Terendam
BACA JUGA:Puluhan Rumah dan Sawah Rusak Akibat Banjir, Begini Respons Cepat Pj Bupati Empat Lawang!
Tingginya air membuat penyedotan tidak bisa dilakukan. Sekarang petani di kawasan tersebut belum bisa berbuat banyak, hanya menunggu dan berharap air dapat segera surut sehingga mereka bisa kembali melakukan penanaman padi yang merupakan mata pencaharian utama." Mereka hanya bisa berdoa agar air dapat segera surut," bebernya.
Semoga saja banjir yang merendam lahan ini bisa segera surut agar petani bisa kembali mengolah lahannya yang sudah cukup lama terendam akibat musim penghujan saat ini.(ini/)