SEKAYU, SUMATERAEKSPRES.ID - Banjir hebat yang menerjang Bumi Serasan Sekate tidak hanya memberikan dampak pada rumah-rumah warga, tetapi juga merambah ke sektor pendidikan.
Dampaknya terasa di sejumlah sekolah di Kabupaten Musi Banyuasin, yang terpaksa diliburkan hingga situasi membaik.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Banyuasin, Dr. Iskandar Syahrianto MH, mengungkapkan bahwa hampir seluruh kecamatan terkena dampak banjir.
"Di Kecamatan Sanga Desa, dari 46 sekolah yang ada, sekitar 40 sekolah harus diliburkan karena tergenang banjir," ujarnya.
BACA JUGA:7 Daerah di Sumsel yang Terdampak Bencana Banjir, Cek Daerah Mana Terparah!
BACA JUGA:Cegah Banjir Perlu Buat Gorong
Data menunjukkan bahwa banjir melanda 9 dari 15 kecamatan yang ada di Musi Banyuasin. Iskandar menyatakan bahwa lebih dari 70 sekolah terpaksa meliburkan para siswa sebagai tindakan preventif.
"Kami telah mengadakan pembelajaran online untuk mengatasi situasi ini, tetapi data terus berubah seiring meningkatnya ketinggian air," tambahnya.
SMP Negeri 1 Sekayu juga tidak luput dari dampak ini, dengan Kepala Sekolah, Nuriani SPd MHum, menyatakan bahwa para siswa sudah diliburkan sejak Senin (20/1/2024). "Banjir masih belum surut, bahkan terus mengalami peningkatan," ungkapnya.
Nuriani menjelaskan bahwa para siswa saat ini menjalani pembelajaran daring di rumah masing-masing.
BACA JUGA:Masih Minimnya Kepedulian Perusahaan, Bencana Banjir
BACA JUGA:Ibu-Ibu Berikan Bantuan Sembako kepada Korban Banjir di Kabupaten Muba
Namun, masalah muncul bagi siswa yang rumahnya kebanjiran. "Saat ini belum ada laporan siswa yang rumahnya terendam banjir, tetapi ada yang sulit mengakses rumahnya karena tergenang air," jelasnya.
Sementara itu, dampak kesehatan yang muncul akibat banjir juga mencemaskan. Data dari Posko Kesehatan mencatat 733 warga sebagai korban banjir yang mengalami berbagai penyakit. Dr. Azmi Dariusmansyah, Kepala Dinas Kesehatan Musi Banyuasin, menyatakan bahwa pelayanan kesehatan door to door telah diberikan di lokasi terdampak banjir.
"Keluhan yang paling umum adalah batuk pilek, ISPA, hipertensi, dan gatal-gatal. Meskipun ada juga kasus diare, tetapi jumlahnya tidak sebanyak penyakit yang dominan," ungkapnya. (Kur)