SUMATERAEKSPRES.ID - Siapa yang tidak mengenal Suku Komering. Komering Berasal dari Sungai Komering karena kehidupan masyarakat bergantung dengan sungai.
Mereka hidup di pinggiran sungai yang hingga saat ini masih tetap bertahan bahkan sudah didiami turun temurun.
Mereka menghuni wilayah sepanjang aliran Sungai Ogan dari Baturaja sampai ke Selapan. Suku Ogan menggunakan Bahasa Ogan sebagai bahasa sehari-hari, yang memiliki kemiripan dengan bahasa Melayu Deli dan Melayu Malaysia.
Karena itu bahasa Ogan dimasukkan ke dalam kelompok rumpun bahasa Melayu. Menurut klasifikasi rumpun bangsa, suku Ogan termasuk ke dalam rumpun deutro-malayan atau melayu muda.
BACA JUGA:Optimistis Penjualan Mobil 1 Juta Unit, Meski Sempat Tersendat Imbas Suku Bunga
BACA JUGA:SUKURIN! 20 Mobil Parkir Sembarangan di RSMH Berujung Penggembosan
Kelompok besar Komering Ilir yang tinggal di sekitar Kayuagung dan Komering Ulu yang tinggal di sekitar kota Baturaja.
Sebagian besar rumah orang Komering terletak di sepanjang sungai Komering dan terletak di atas tiang yang tinggi untuk menghindari banjir pada waktu air sungai meluap.
Rumah mereka hanya boleh terdiri dari satu kamar tidur dan satu ruang keluarga yang besar. Lantai dan dinding terbuat dari kayu atau bambu yang diratakan.
Atap rumah adalah genteng yang terbuat dari tanah liat atau atap lalang terbuat dari semacam daun palem.
BACA JUGA:Jembatan di Kecamatan Semendawai Suku III Putus, Warga Perbaiki Swadaya
BACA JUGA:Dukung Ekonomi Hijau, bjb Tawarkan Sukuk Pemerintah
Komering adalah salah satu sungai besar yang sekarang bermuara di Sungai Musi, berasal dari nama seorang pedagang rempah-rempah (pinang) asal India.
Pada masa Sriwijaya, daerah tersebut sedang ramai-ramainya mengadakan perdagangan pinang dengan India. Untuk mengumpulkan pinang didaerah itu, oleh pembeli dari India ditunjuklah seorang saudagar yang bertindak sebagai perwakilan perdagangan, yaitu Komring Sing.
Makam Komering Sing masih ada di dekat pertemuan sungai Selabung dan Waisaka di hulu kota Muara Dua. Dari tempat makam tersebut dinamai ah sungai yang mengalir hingga ke muara, dengan nama “Sungai Komering” yang akhirnya membuat penduduk yang bermukim di pinggir sungai tersebut disebut “Suku Komering”.