Tak Hanya Serunting Sakti, Sumsel Juga Punya Bujang Kurap dan Bujang Juaro, Bagaimana Kisahnya?

Rabu 17 Jan 2024 - 15:03 WIB
Reporter : Izul
Editor : Alfery

Masyarakat Sumsel mengenal bujang juaro sebagai, tokoh dengan kesaktian tingkat tinggi yang tiada tanding setelah memilih jalan pertobatan. Narasi ini hampir serupa dengan narasi lagenda Sunan Kali jaga, yang awalnya memilih jalan pertobatan untuk berdakwah.

Tokoh lagenda, bujang juaro berkelana dan berdakwah, keliling wilayah Sumatera. Sehingga cerita bujang juaro dikenal di beberapa wilayah Sumatera lainya.

BACA JUGA:Mau Tau Legenda Danau Ulak LIa di Kabupaten Muba ? Begini Ceritanya

Si Pahit Lidah

Lagenda si Pahit lidah sangat populer di wilayah Sumsel, terlebih lagi di wilayah Begkulu Selatan, Kota Lubuklinggau, Martapura, maupun Provinsi Lampung Selatan.

Bahkan di Puncak bukit sulap kota Lubuklinggau di klaim di dapati petilasan si pahit lidah, yang saat ini dijadikan makam keramat.

Dalam legenda si pahit lidah atau serunting sakti. Legenda ini memiliki kemampuan tingkat linuwih tinggi, karena setiap yang dia ucapkan makbul atau terbukti menjadi nyata.

BACA JUGA:Maknanya Dalem! Berikut Sejarah Desa Bailangu Kabupaten Muba

Banyak lagenda yang berkembang di masyarakat, yang dikaitkan dengan kesaktian si Pahit lidah. Seperti se kumpulan batu gajah di Desa Batu gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel.

Yang memiliki cerita sekumpulan gajah yang tengah menyeberang aliran sungai Rupit dan dikutuk oleh si pahit lidah berubah menjadi batu.

Sementara itu di daerah liwa, Provinsi Lampung, juga banyak di dapati lagenda si pahit lidah.

Seperti sepasang pengantin yang jadi batu, maupun pohon aren yang menjadi batu.

BACA JUGA:Dua Remaja Putri Pelaku Tarung Bebas Bersiap Terima Konsekuensi Hukum

Terlepas dari beragam mitos dan lagenda yang berkembang di masyarakat. Rozali salah satu tokoh adat di kabupaten Muratara, menyimpulkan.

Jika semua lagenda yang hidup di masyarakat Sumsel, merupakan duplikasi dari insinden dan fakta sejarah yang memang benar pernah terjadi di masa lampau.

Namun narasi dan diksi yang berkembang dari fakta fakta sejarah itu, telah mengalami gradiasi. Dan di padukan dengan konsep tatanan lokal dan cerita lokal yang berkembang di masyarakat. 

Kategori :