Tambah 10 Ribu Hektare Lahan Pertanian Baru

Selasa 16 Jan 2024 - 21:01 WIB
Reporter : Abdul Kholid
Editor : Edi Sumeks

OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Kabupaten OKU Timur, salah satu lumbung pangan terbesar di Sumsel hari ini berusia 20 tahun. Dalam dua dasawarsa sejak memisahkan diri dari daerah induknya, banyak capaian dan prestasi yang telah diraih.

Paling fenomenal, di bidang pertanian. Tak hanya jadi lumbung pangan di Sumsel, OKU Timur juga jadi salah satu lumbung pangan nasional. Capaian ini tidak terlepas dari upaya serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur yang saat ini dipimpin Bupati OKUT Ir H Lanosin MT bersama Wakil Bupati HM Adi Nugraha Purna Yudha SH. 

Meski sudah menjadi lumbung pangan, Bupati Enos, sapaan Ir H Lanosin MT, belum puas begitu saja. Dia menargetkan pertanian OKU Timur bisa menghasilkan 1 juta ton gabah kering per tahun.

"Ada beberapa strategi yang akan terus dilakukan. Pertama, bagaimana lahan yang ada berproduksi dengan biaya murah tapi hasilnya maksimal. Kedua, perluasan lahan pertanian," bebernya kepada Sumatera Ekspres. 

BACA JUGA:Masukan Usulan Program Ketahanan Pangan

BACA JUGA:Iklim Picu Penurunan Produktivitas Tanaman Pangan

Menurutnya, memang upaya perluasan lahan ini punya tantangan. Sebab, Kabupaten OKU Timur sendiri memiliki keterbatasan dari sisi anggaran.  "Kabupaten OKU Timur ini berbeda. Setiap rencana besar tidak bisa dilakukan sendiri, tapi harus ada interkoneksi dengan pihak lain. Baik itu pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat," tambahnya. 

Sebagai contoh, dengan tangan dingin Bupati Enos, saat ini Kabupaten OKU Timur sudah terkoneksi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Diungkapnya, BNPB membantu membangun sodetan atau saluran air di wilayah Kecamatan Madang Suku I, Madang Suku II, Semendawai Barat, Cempaka serta Madang Suku III. 

"Sodetan di Madang Suku III belum selesai akan terus dikerjakan sampai Februari nanti," katanya. Wilayah tersebut adalah lahan rawa di pesisir Sungai Komering. Dengan adanya sodetan atau saluran baru, wilayah tersebut akan sangat berpotensi menambah lahan pertanian baru pertanian.

Sodetan ini fungsinya membuat daerah rawa tidak begitu banjir dan juga tidak membuatnya terlalu kering. "Setelah saluran ini jadi, yang perlu dilakukan adalah memotivasi masyarakat untuk membuka lahan," imbuh Bupati Enos.

BACA JUGA:Gemilang di Tenis Lapangan Women Double Fun Game, Gina dan Nyak Dari Exotic Raih Gelar Juara

BACA JUGA:Ini yang Dilakukan Kodim 0405 Lahan dalam Mendukung Penguatan Ketahanan Pangan

Dia juga sudah bertemu Menteri Pertanian. Tujuannya, melobi Kementerian Pertanian untuk membantu membangun cetak sawah baru di Kabupaten OKU Timur.  “Saya menjalin interkoneksi dengan Kementerian Pertanian untuk membangun rawa di sekitar sodetan menjadi lahan pertanian. Posisi sekarang 10 ribu hektare, dan bisa lebih dari itu jika semua masyarakat terlibat,” tuturnya.

Soal hilirisasi hasil pertanian, sejak  2021 atau saat baru menjabat sebagai Bupati OKU Timur, dia sudah meninginkan adanya hilirisasi hasil pertanian. Bupati Enos berencana semua gabah diolah di Kabupaten OKU Timur terlebih dahulu sebelum dijual ke luar.

Sebelum mengambil keputasan untuk menjadikan itu peraturan daerah (perda), Bupati Enos melakukan riset.  Dari hasil penelusurannya, kata Enos, di OKU Timur kurang beradaptasi dengan teknologi.

Kategori :