Meningkat Drastis! Kasus Pencab*lan Anak di OKU Timur Capai 30 Korban Sepanjang 2024, Ini Penyebabnya!

Reporter: kholid |

Editor: Novis |

Senin , 09 Dec 2024 - 14:28

Tren memprihatinkan! Kasus pencab*lan anak di OKU Timur terus meningkat. Orang tua, ayo lebih waspada! Foto: ilustrasi--

OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Sepanjang tahun 2024, setidaknya ada 30 anak di bawah umur di Kabupaten OKU Timur menjadi korban persetub*han dan pencab*lan.

Hal itu terungkap berdasarkan jumlah kasus yang ditangai Unit PPA Satreskrim Polres OKU Timur dari Januari hingga awal Desember 2024 ini.

Unit PPA Satreskrim OKU Timur, tahun 2024 menangani sekitar 50 kasus yang berkaitan dengan perempuan dan anak.

Rinciannya kasus persetub*han anak di bawah umur, sebanyak 19 kasus, pencab*lan anak di bawah umur sebanyak 11 kasus.

Kemudian kekerasan dalam rumah tangga sebanyak 6 kasus, penelantaran dalam rumah tangga sebanyak 2 kasus, kekerasan terhadap anak di bawah umur sebanyak 6 kasus.

Lalu pemerko*aan perempuan dewasa sebanyak 2 kasus, perzinahan 1 kasus, pencab*lan perempuan dewasa 1 kasus, dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sebanyak 2 kasus.

Jika menyoroti kasus persetub*han dan pencab*lan terhadap anak di bawah umur, kasus tahun 2024 meningkat dibandingkan tahun 2023.

Tahun lalu, kasus pesetubuhan anak di bawah umur sebanyak 23 kasus, kemudian pencabulan anak di bawah umur sebanyak 4 kasus. Total 27 kasus.

Kasus lainnya di tahun 2023, kekerasan terhadap anak sebanyak 9 kasus. Kekerasan dalam rumah tangga sebanyak 6 kasus, pelecehan perempuan dewasa 1 kasus, TPPO 2 kasus, dan pornografi sebanyak 1 kasus.

Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Mukhlis dan Ps Kanit PPA Bripka Yudhi Ardiansyah Putra mengatakan penyebab kasus pencabu*an dan persetub*han anak di bawah umur ini penyebabnya banyak.

meningkat drastis! kasus pencab*lan anak di oku timur capai 30 korban sepanjang 2024, ini penyebabnya!                            oku timur, sumateraekspres.id - sepanjang tahun 2024, setidaknya ada 30 anak di bawah umur di kabupaten oku timur menjadi korban persetub*han dan pencab*lan.
hal itu terungkap berdasarkan  jumlah kasus yang ditangai unit ppa satreskrim polres oku timur dari januari hingga awal desember 2024 ini.
unit ppa satreskrim oku timur, tahun 2024 menangani sekitar 50 kasus yang berkaitan dengan perempuan dan anak. 
rinciannya kasus persetub*han anak di bawah umur, sebanyak 19 kasus, pencab*lan anak di bawah umur sebanyak 11 kasus. 
baca juga:kejaksaan lahat tetapkan tuntutan terhadap terdakwa kasus anak, ini tuntutannya!
baca juga:kasusnya diambil alih polrestabes palembang, aksi massa renggut nyawa terduga pencabul bocah
kemudian kekerasan dalam rumah tangga sebanyak 6 kasus, penelantaran dalam rumah tangga sebanyak 2 kasus, kekerasan terhadap anak di bawah umur sebanyak 6 kasus.
lalu pemerko*aan perempuan dewasa sebanyak 2 kasus, perzinahan 1 kasus, pencab*lan perempuan dewasa 1 kasus, dan tindak pidana perdagangan orang (tppo) sebanyak 2 kasus. 
jika menyoroti kasus persetub*han dan pencab*lan terhadap anak di bawah umur, kasus tahun 2024 meningkat dibandingkan tahun 2023. 
tahun lalu, kasus pesetubuhan anak di bawah umur sebanyak 23 kasus, kemudian pencabulan anak di bawah umur sebanyak 4 kasus. total 27 kasus. 
kasus lainnya di tahun 2023, kekerasan terhadap anak sebanyak 9 kasus. kekerasan dalam rumah tangga sebanyak 6 kasus, pelecehan perempuan dewasa 1 kasus, tppo 2 kasus, dan pornografi sebanyak 1 kasus. 
baca juga:rasain, oknum guru cabul di oku resmi ditetapkan tersangka dan ditahan, ini ancaman hukumannya
baca juga: edan, oknum guru sd diduga cabuli puluhan siswinya, pihak disdik oku turun tangan, ini yang dilakukan 
kapolres oku timur akbp kevin leleury sik msi melalui kasat reskrim akp mukhlis dan ps kanit ppa bripka yudhi ardiansyah putra mengatakan penyebab kasus pencabu*an dan persetub*han anak di bawah umur ini penyebabnya banyak. 
diantaranya pergaulan anak yang bebas, lingkungan anak yang kurang diawasi orang tua, atau kurangnya pengawasan terhadap anak oleh orang tua. 
penyebab lainnya adalah pendidikan anak dan juga keterbelakangan mental anak.
"beberapa kasus itu ada korban anak yang mengalami keterbelakangan mental, dan rendahnya pendidikan," kata bripka yudhi, senin 9 desember 2024. 
sehingga dia menghimbau agar, terutama orang tua waspada dan melakukan pengawasan yang melekat terhadap anak.
"kemudian guru di sekolah, juga ikut mengawasi. jika adanya siswa-siswi yang terindikasi pergaulan yang melenceng agar secepatnya memberi tahu orang tua anak tersebut. panggil orang tuanya harus dipanggil," katanya. 
baca juga:tingkatkan 'vocabulary size' siswa di sdn 1 talang kelapa
baca juga:status pns beristri punya anak 4, oknum baak cabuli mahasiswa baru, dirreskrimum: cium-cium berarti nafsu ya!
kemudian untuk pencegahan, pemerintah mulai dari tingkat desa harus terus memberikan perhatian, dengan secara rutin melakukan sosialisasi.
"penting juga agar orang tua, peka dan berani melaporkan jika ada kejadian-kejadian mengarah ke tindak pidana pencabulan terhadap anak," ungkapnya. 
sementara itu, plt kepala dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (dp3a)  kabupaten oku timur  inoferwanti intan mengatakan pihaknya selalu melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
"ketika goes to school kita disampaikan dampak dari pernikahan dini, judi online, penggunaan narkoba seks bebas buliying dan kekerasan berbasis gender. tujuannya untuk pencegahan terhadap hal-hal merugikan anak," katanya. 
dia juga mengatakan, melakukan pendampingan terhadap korban jika kasus sudah sampai ke kepolisian. "pencegahan juga kita lakukan melalui pesan layanan masyarakat," ujarnya.