PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Kakak kandung almarhum Heri, Muhammad Rusdi, menduga para pelakunya lebih dari 1 orang. Dia meminta para pelaku segera ditangkap dan dihukum mati, karena telah membunuh ibunya, adiknya, serta 2 keponakannya.
“Perbuatan para pelaku ini sangat keji. Jadi harapan kami, pelaku nantinya bisa dihukum mati,” tegas Rusdi, turut mengantar ke Kamar Jenazah RS Bhayangkara M Hasan Palembang, untuk kepentingan autopsi, tadi malam.
Sebab yang terbunuh, bukan hanya adiknya, Heri. Tapi juga ibunya Rusdi, Masturo alias Juray (70). Kemudian kedua keponakannya, anak dari Heri, Marsel (12) dan Aurel (5).
Atas musibah yang terjadi ini, Rusdi meminta agar pihak kepolisian dapat secepatnya mengungkap dan menangkap para pelaku. Karena menurutnya pelaku ini lebih dari 1 orang, dan dikenal korban.
BACA JUGA: Heri Baru 3 Hari Jual Kebun Sawit Rp60 Juta, Diduga Jadi Incaran
BACA JUGA:Baru Jual Tanah, 1 Keluarga Dibunuh, Apa Motifnya?
Rusdi yang tinggal di Kecamatan Betung, Banyuasin, tak menyangka atas musibah ini. “Sekitar pukul 14.00 wib, saya sedang berada di kebun. Dapatkan telepon dari Sekayu, kalau ada musibah dengan keluarga di Sekayu,” kenangnya.
Rusdi berbegas pulang ke rumah. Berkemas, langsung berangkat ke Sekayu. Yang memberi kabar, tidak menjelaskan musibah dimaksud.
TIBA DI RS BHAYANGKARA : Jenazah keempat korban pembunuhan di Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Muba, tiba di Kamar Jenazah RS Bhayangkara M Hasan Palembang, sekitar pukul 21.30 WIB, Rabu (20/12). FOTO: ADI/SUMEKS--
“Pada saat itu pikiran saya, ibu meninggal dunia. Karena memang sudah usianya sudah lanjut,” duga Rusdi.
Sampai di Desa Lumpatan 1, Rusdi terkejut bukan main. Sebab, ternyata terjadi pembunuhan. Ibunya, adiknya, juga dua keponakannya tewas. “Saya tidak menyangka sama sekali,” ucapnya sedih.
BACA JUGA:Tubuh Penuh Luka Bacokan dan Tangan Terikat, Heri 1 dari 4 Korban Pembunuhan Sadis di Sekayu
BACA JUGA:GEGER! 4 Mayat Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Desa Lumpatan Sekayu, Semuanya Masih 1 Keluarga
Padahal menurut Rusdi, adiknya yang satu ini (almarhum Heri), orang yang supel dan memiliki wawasan serta pergaulan luas. “Kesehariannya jualan keliling, dari satu dusun ke dusun lain,” terangnya.
Jika sedang tidak berujualan, adiknya itu baru berkebun sawit. Lokasinya tidak jauh dari pondoknnya tersebut, tempat ditemukannya tewas.