MUARA ENIM , SUMATERAEKSPRES.ID - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.(IDX: PGEO) terus membuktikan komitmennya untuk mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.
Kali ini, komitmen tersebut diwujudkan melalui groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 yang dilaksanakan, Selasa (19/12) di kawasan Desa Penaindaian Kecamatan Semendo Darat Laut, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW, sehingga total panas bumi di wilayah tersebut menjadi 110 MW.
BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Kebutuhan Energi, Pertamina Patra Niaga Bentuk Satgas Nataru di Sumbagsel
BACA JUGA:Pertamina Awasi Ketat Penyaluran BBM Subsidi, Instruksi Tegas untuk Lembaga Penyalur
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengapresiasi milestone penting Pertamina Geothermal Energy ini yang secara nyata terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia.
"Melalui groundbreaking Lumut Balai Unit 2 ini, Pertamina Geothermal Energy telah membuktikan keseriusannya dalam pengembangan potensi panas bumi di Indonesia.
Kami optimis kedepannya Pertamina Geothermal Energy mampu mendorong tumbuhnya ekosistem hijau secara global maupun di Indonesia," ungkapnya.
Lanjutnya, PLTP Lumut Balai unit 2 ini akan terus dilakukan akselerasi sehingga di 2024 sudah bisa produksi, dimana itu akan dilanjutkan ke unit 3 dan unit 4.
"Untuk unit 3 diproyeksikan beroperasi 2028 dan unit 4 beroperasi 2029, tentunya kami harap bisa selesai lebih cepat dari itu, kalau dijumlah maka PLTP lumut balai ini mampu menghasilkam 4x 55 MW," terangnya.
Dengan adanya PLTP Lumut balai ini tentunya ada beberapa keuntungan bagi masyarakat sekitar dimana akan ada lapangan pekerjaan dari proses pembangunan hingga produksi dan juga maintanance. "Dari sisi barang dan jasa termasuk juga dana yang akan masuk," bebernya.
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi mengatakan, proyek Lumut Balai Unit 2 juga merupakan bentuk langkah konkrit Perseroan untuk menjadi 1 GW company.
"Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional berdasarkan Perpres No.3 Tahun 2016 dan Permen ESDM No. 40 Tahun 2014," terangnya.
Dijelaskannya bahwa dengan dilakukannya groundbreaking maka Pertamina Geothermal Energy akan mengakselerasi pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 ke tahap selanjutnya, "Setelah groundbreaking kami akan akselerasi ke tahap desain engineering, pengeboran pondasi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS) serta persiapan jalur transmisi," ungkapnya.
Lebih lanjut Julfi menyampaikan bahwa proyek ini ditargetkan untuk beroperasi pada akhir tahun 2024. PLTP Lumut Balai Unit 2 memiliki potensi pengurangan emisi hingga 581.784 tCO2eq/tahun.