LPG 3 Kg Langka, Pertamina, Polisi dan Pemkot Lubuklinggau Lakukan Sidak. Ini yang Ditemukan
Polres, Pertamina dan Pemkot Lubuklinggau lakukan sidak LPG 3 kg menyikapi keluhan masyarakat yang kesulitan membeli gas melon, Selasa (31/12). -foto: zulkarnain/sumeks-
LUBUKLINGGAU,SUMATERAEKSPRES–Menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait kelangkaan LPG 3 kg, Pertamina bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau, agen gas, dan aparat kepolisian melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan Selasa, (31/12) sekitar pukul 10.00 WIB.
Sidak ini bertujuan memastikan distribusi LPG 3 kg berjalan lancar dan mencegah adanya praktik penimbunan.
Sidak dimulai di stasiun pengisian LPG di Petanang, tim memastikan proses pengisian berjalan lancar. Selanjutnya, tim mengunjungi beberapa pangkalan, termasuk di Kelurahan Batu Urip dan Kelurahan Puncak Kemuning.
Di pangkalan Zhi-Zhi, Kelurahan Puncak Kemuning, tim menemukan bahwa distribusi gas berjalan normal, dan tabung LPG 3 kg baru saja tiba, langsung diserbu warga.
Seorang ibu rumah tangga bernama Iya, yang sedang mengantre, menyatakan bahwa ia tidak mengalami kesulitan mendapatkan gas.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Lubuklinggau, Surya Dharma, mengungkapkan bahwa alokasi LPG 3 kg untuk Lubuklinggau telah ditambah sekitar 6 persen sejak 25 Desember 2024. Penambahan ini diharapkan mampu meredam keluhan masyarakat.
"Secara umum, stok LPG 3 kg di Lubuklinggau cukup. Masalah muncul karena masih ada oknum dari kalangan menengah ke atas dan pedagang besar yang menggunakan gas bersubsidi ini," ujarnya.
Surya juga mengimbau masyarakat yang tidak berhak, seperti pengusaha besar, untuk beralih menggunakan gas non-subsidi.
BACA JUGA: Sering Kosong, Harga LPG 3 Kg di Sumsel Melambung, Nikho: Pertamina Terus Melakukan Pemantauan
BACA JUGA:Harga Eceran LPG 3 Kg Tembus Rp30 Ribu, Jauh Lampaui HET yang Berlaku pada Agen-Pangkalan di Sumsel
Sales Branch Manager Pertamina Sub Rayon 5 Sumsel, Nanda Septiantoro, menyampaikan bahwa total tambahan alokasi gas untuk Lubuklinggau pada 25, 30, dan 31 Desember mencapai sekitar 9.000 tabung, dengan tambahan lagi pada 1 Januari 2025.
"Kami juga bekerja sama dengan Pemkot dan Polres Lubuklinggau untuk sidak dan sosialisasi, khususnya kepada usaha-usaha besar seperti laundry dan restoran, yang seharusnya tidak menggunakan gas bersubsidi ini," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau, AKP Hendrawan, menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku penimbunan dan penyalahgunaan LPG 3 kg.
"Penimbunan atau spekulasi harga untuk mencari keuntungan lebih akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Pengawasan dan Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg
BACA JUGA:Aturan Baru! Mulai 1 Juni Beli LPG 3 kg Wajib Pakai KTP
Dengan langkah-langkah terpadu dari Pertamina, Pemkot, dan aparat kepolisian, diharapkan kelangkaan LPG 3 kg di Lubuklinggau dapat segera teratasi, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok ini.
Meski sudah ada Sidak yang dilakukan tim Pemkot, Polres dan Pertamina, kelangkaan LPG 3 kg masih terjadi di wilayah Lubuklinggau. Lonjakan harga masih terjadi dari harga tabung Rp20 ribu/tabung menjadi Rp40-50 ribu per tabung.
M Ali warga di Kelurahan Marga Mulya, kecamatan Lubuklinggau Selatan Ii, menuturkan, pangkalan gas LPG sering kali tutup lapak menjelang tahun baru, sehingga mengakibatkan fenomena gas melon langka di pasaran di Lubuklinggau.
"Saya sudah tiga hari nasak rice cooker, dapat gas LPG susah. Di pangkalan pangkalan banyak tutup, di pengecer juga kosong. Informasi ada gas di wilayah lain, tapi langsung habis di borong warga," bebernya.(*)