Mengantar Produk Bamboo Arum Straw Sampai Belanda

Kamis 07 Dec 2023 - 19:01 WIB
Reporter : Rendi
Editor : Rendi

Buyer tertarik melihat sedotan bambu dan meminta Bamboo Arum membuat produk tepi L, tepi V, kuripe, semacam alat yang digunakan untuk menghirup serbuk herbal sebelum yoga di Belanda. Buyer Belanda lalu mengirimi sampel dan Ningrum mampu memproduksi ribuan pieces. Hingga kini UMKM-nya telah mengekspor produk tersebut 3 kali ke Belanda, sekali kirim berjumlah 3 ribu pieces.


DARI BAMBU : Produk yang diproduksi Bamboo Arum Straw, sedotan bambu (kiri) dan kuripe. Khusus kuripe, tepi L atau tepi V sudah diekspor ke Negara Belanda. Foto : IST--

Selain ke Belanda, Ningrum sempat mengekspor sedotan bambu ke Inggris dan Amerika, pernah pula ke Albania dan Italia untuk produk home decor. “Di pasar domestik, saya tetap memasok sedotan bambu ke Bali sekitar 5 ribu pieces per dua minggu. Ada reseller juga di Lombok, Jember, Bandung, serta menjalin kerjasama dengan beberapa hotel dan cafe sebagai vendor supplier kerajinan bambu,” ujarnya.

Ia promosi dan memasarkan produk via media sosial seperti Facebook dan Instagram (@bambooarumstraw), kendati fokus penjualannya business to business (B2B). Namun Bamboo Arum Straw tetap punya galeri yang memajang produk sampel di rumah sekaligus workshop produksi di Desa Karangharjo. “Saya sering diminta sharing pengalaman kepada calon atau wirausahawan muda, bagaimana seharusnya mindset pengusaha, memotivasi enterpreneur, tips membangun usaha, dan sebagainya,” imbuhnya.

Sejauh ini usaha Mistianingrum di bawah naungan perusahaan PT Arum Jaya Perdana terus eksis dengan omset mencapai Rp25-30 juta per bulan. Jika pesanan sedang ramai, seperti sebelum pandemi Covid-19, usahanya bahkan bisa kantongi omset Rp500 juta per bulan. “Tahun ini saya berencana masuk pasar Arab Saudi, Singapura, dan Malaysia. Sudah tahap pengiriman sampel, mudah-mudahan tahun 2024 terealisasi,” ungkapnya.

Kebetulan untuk perluasan pasar, Bank BRI kembali gelar UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR kelima kalinya, pada 7-10 Desember 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta. Ada 700 UMKM mitra binaan BRI terkurasi dari seluruh Indonesia, baik dari Pulau Sumatera, Sulawesi, sampai Papua diajak pameran bersama.

“Saya ikut pameran, ada business matching lagi di event ini. Makin banyak dapat calon buyer, makin besar nilai ekspor Bamboo Arum Straw,” terangnya. Ia mengaku pasar global sangat menjanjikan untuk produk natural mengingat orang luar negeri rata-rata teredukasi dan aware dengan lingkungan. Mereka suka menggunakan sedotan bambu, sendok atau garpu kayu, mangkok atau piring batok kelapa, dan seterusnya.

“Kita pun harus mulai beralih ke green product. Dengan mengurangi pemakaian barang plastik, masyarakat ikut menyelamatkan lingkungan dari pencemaran sampah plastik dan mitigasi perubahan iklim,” bebernya.

Hal ini selaras dengan komitmen Bank BRI memperkuat penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) Initiative, baik dari sisi aset, liabilitas, operasional, sumber daya manusia (SDM), hingga implementasi program TJSL (tanggung jawab sosial lingkungan), salah satunya melalui pemberdayaan UMKM ecopreneur, Bamboo Arum Straw.

“Selama ini di Banyuwangi, bambu tulup dianggap sebagai tanaman hama yang menganggu kebun jagung petani lantaran tumbuhnya cepat sekali. Oleh petani, bambu itu ditebang dan dibakar. Kita hadir memanfaatkan bambu tersebut, menjadikannya bernilai ekonomis, dan memberi penghasilan kepada petani atau warga yang memasok bahan baku serta ibu-ibu mitra kita,” pungkas Ningrum.

Memacu Perekonomian dari Sektor UMKM

Kontribusi Bank BRI bagi laju perekonomian negeri sudah begitu besar, khususnya pada sektor UMKM. Sejak tahun 1895 atau 128 tahun, BRI melayani setulus hati memberdayakan UMKM Indonesia untuk terus bertumbuh menjadi hebat dan kuat. Baik dari segi pemberian modal (kredit) maupun pendampingan usaha kepada debitur/mitra binaan UMKM layaknya yang dirasakan Bamboo Arum Straw.

Hingga kuartal ketiga 2023, bank pelat merah terbesar di Indonesia itu telah mencatatkan rekor penyaluran kredit UMKM sebesar Rp1.038,9 triliun. Jumlah ini mencapai porsi 83,06 persen dari total kredit BRI. Sementara per akhir Juni 2023, nasabah UMKM BRI tembus 15,8 juta, sekitar 9,4 juta merupakan nasabah KUR mikro dan kecil.

Selanjutnya ada lebih dari 35 juta nasabah yang sebelumnya unbankable menjadi berkembang. Banyak pula pelaku UMKM go internasional berkat program BRILIANPRENEUR. Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan sudah jadi komitmen BRI memberdayakan dan mendampingi pelaku UMKM agar bisa berkembang hingga menembus pasar internasional.

Sebagai bank yang fokus UMKM, Perseroan tak hanya ingin menjalankan fungsi intermediasi saja, tetapi juga memberdayakan dan menaikkelaskan UMKM melalui berbagai inovasi. Salah satunya lewat ajang UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. Tahun ini mengambil tema “Crafting Global Connection (Merakit Koneksi Global)” dimana BRI menargetkan transaksi 700 UMKM sebesar US$ 80 juta atau sekitar Rp1 triliun.

UMKM yang berpartisipasi berasal dari lima kategori, yakni home decor & craft, food & beverage, accessories & beauty, fashion & wastra, serta healthcare/wellness. “ Program UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR menjadi langkah konkret Perseroan memajukan UMKM Indonesia. Kami melihat peluang besar produk Indonesia masuk pasar global . H asil karya anak bangsa memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk dari negara lain,” katanya pada pembukaan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 di JCC, Kamis (7/12) .

Kategori :