"Karena kedelai juga untuk kegiatan komersial bisnis tidak ada pajak bea masuknya, masa beras yang untuk negara, untuk kepentingan masyarakat dipajakin," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu (8/11).
Apabila bea masuk untuk importasi beras itu dibebaskan, menurutnya, harga akan menjadi lebih murah.
"Itu kan efeknya nanti kepada harga di masyarakat juga," imbuh Buwas.
BACA JUGA:Bulog Dapat Beras Impor 72 Ribu Ton
BACA JUGA:Percepat Operasi Pasar Beras Bulog
Mentan Andi Bilang Tidak Masalah
Menanggapi usulan Dirut Perum Bulog itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pihaknya tidak keberatan soal itu.
Karena menurutnya, tujuan Bulog mendatangkan beras dari luar negeri atau melakukan importasi adalah untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
"Gak masalah. Itu kan (buat) cadangan saja," kata Amran saat ditemui di Kantor Kementan, Jakarta, Jumat (10/11).
Amran mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementan bersama dengan Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) meskipun melakukan importasi beras.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem El Nino Masih Betah, Ini Cara Kementan Bantu Petani Jaga Ketersediaan Pangan
BACA JUGA:Kasus Serasi Banyuasin, Kejati Garap Kementan
Tapi, tetap selalu mengutamakan perlindungan untuk petani, dengan cara melakukan importasi secara terukur.
"Pokoknya, petani harus kita lindungi. Itu Insyaallah kami kan kolaborasi kompak, Bulog, Kepala Badan Pangan, semua baik-baik," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga sempat mengatakan bahwa pemerintah bakal memberikan insentif pembebasan bea masuk impor beras.
Supaya bisa menekan harga beras global mahal.