Gawat! Imbas Candu Slot, Banyak Warga Sumsel Terjerat Pinjol

Senin 23 Oct 2023 - 22:16 WIB
Editor : Muhajir Sumeks

“Dia juga pasang sampai Rp1 juta sekali putaran. Memang dia pernah menang Rp150 juta. Tapi uang itu malah dipasang berjudi lagi. Sebentar saja habis,” jelas Agus.

Berikutnya, R terus kalah dan kalah sampai menggelapkan uang perusahaan tempatnya bekerja. Termasuk  uang down paymen (DP) dan setoran angsuran kendaraan dari konsumen.

Akhirnya, dua rumah R disita perusahaan. R juga dikejar-kejar konsumen yang sudah dia rugikan. “Ternyata,R sudah gadaikan rumah metua dan mobil kakak iparnya. Ia dan keluarganya lalu menghilang,” tutur Agus.

Kalangan pelajar yang jumlahnya 44 juta jiwa dan mahasiswa 6.349.941 juta jiwa merupakan  pasar potensial alias sasaran empuk judi online. Apalagi,  meski terpelajar tapi masih banyak yang berpikiran labil.

BACA JUGA:Blokir Rekening Terlibat Judi Online

BACA JUGA:Terlilit Utang Judi Slot, Honorer Ngaku PNS

Tidak menyadari judi online ini sudah dirancang sedemikian untuk membuat mereka ketagihan dengan sistem yang sangat berbeda dengan judi tradisional.

Kalau judi tradisional, terlihat kasat mata siapa lawannya karena mereka berhadapan langsung. Namun, judi online menggunakan teknologi untuk memanipulasi pelaku judi.

Dengan cara memberikan kemenangan di awal permainan dengan mudah. Dan, sang korban akan ketagihan berharap akan menang dan menang. Tanpa disadari mereka sudah kecanduan sehingga sulit untuk berhenti.

Masifnya promosi judi online memang sulit dibendung. Banyak pihak yang menyebarkannya. Termasuk dari kalangan selebgram, artis hingga Youtuber.

Di Sumsel, tepatnya di Kabupaten Muratara, polisi pernah menangkap dua Youtuber yang mmpromosikan sekaligus berafliasi dengan situs judi online.

“Keduanya mempromosikan tutorial judi online di tiga akun YouTube milik mereka. Upah yang didapat Rp80 juta per bulan.

BACA JUGA:Awas Terjebak Pinjol Ilegal, Ini Ciri-Cirinya!

BACA JUGA:Gen Z Terbanyak Tak Bayar Pinjol

“Selain mempromosikan situs judi online, mereka juga merangkap sebagai bndar togel,” kata  Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardhani melalui Kasat Reskrim AKP Sopian Hadi.

 Di Kota Lubuklinggau, polisi pernah juga pelaku judi togel online. Kasus kedua, pencurian kotak amal dan motor karena pelakunya kecanduan judi slot. “Itu yang pernah kita tangani,” jelas Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha melalui Kasat Reskrim AKP Robi Sugara.

Kategori :