Ambulan Masuk Lumpur, 3 Kali Ganti Mobil

Selasa 30 May 2023 - 22:13 WIB
Reporter : Muhajir Sumeks
Editor : Muhajir Sumeks

*Bidan Sudah Sarankan Bersalin di Rumah Sakit

Laporan rekam medis almarhumah Agustika diungkap Bupati Muratara H Devi Suhartoni. Agustika ini istri seorang YouTuber lokal, yang tak tertolong saat berusaha melahirkan anak pertamanya pada 9 Mei lalu. “Pasien itu sering melakukan pengecekan kehamilan di bidan Puskesmas. Sudah disarankan petugas medis agar melakukan persalinan di rumah sakit yang peralatan dan tenaga medisnya lebing lengkap karena bayinya besar. Sedangkan tubuh ibu itu kecil,” bebernya, kemarin. Pemkab sudah menyediakan rumah singgah di kecamatan Rupit. Warga bisa menggunakannya secara gratis untuk menunggu proses persalinan. Rumah singgah juga tersedia di kota Lubuklinggau maupun kota Palembang. Untuk mendekatkan akses warga dengan pusat pelayanan medis. Dalam hal ini rumah sakit rujukan.
“Fasilitas itu khusus untuk warga Muratara. Gratis. Tapi jarang sekali warga memanfaatkan itu. Padahal kami sudah menyiapkan dan membayar fasilitas itu untuk masyarakat,” beber Devi.
Untuk pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut, ada fasilitas ambulan. BACA JUGA : Standar, Puskesmas Layani 144 Penyakit Plt Kepala Dinkes Muratara, Tasman mengatakan, telah memperoleh laporan rekam medis almarhumah Agustika dari Koordinator Bidan Desa Pauh I, Febry. Tercatat, pasien enam kali melakukan pengecekan kehamilan di Puskesmas Pauh. Terakhir pada 3 Mei 2023. Dari catatan medis, pasien itu memiliki tinggi badan 145 cm, dengan berat 50 kg. Kondisi tensi beberapa kali turun.
“Pasien sudah disarankan melakukan persalinan di rumah sakit dengan standar peralatan lebih besar dan lebih lengkap,” ujarnya. Pertimbangannya, jabang bayi berusia 9 bulan yang ada dalam kandungan pasien termasuk besar. Saat itu berat janin kurang lebih 2.300 gram (2,3 kg).
“Pasien memiliki panggul sempit dan akan kesulitan jika melahirkan normal. Terlebih proses kelahiran anak pertama. Nah, kondisi ini sudah dikelaskan kepada yang bersangkutan,” jelasnya. Namun karena wilayah Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir jauh dari kota, fasilitas kesehatan terdekat hanya Puskesmas Pauh. Jadi, pada 9 Mei malam, pasien yang alami kontraksi pun dibawa ke Puskesmas Pauh. “Masyarakat datang, tentu dilayani. Tidak boleh ditolak. Datang malam, artinya memang sangat butuh bantuan,” ucap Tasman.
Tags :
Kategori :

Terkait