8 Desa di Lahat Jadi Contoh Nyata Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Kolam ikan dengan geo membrane di Desa Pagar Dewa salah satu upaya mendukung Proklim. -Foto: Dok. DLH Lahat. -

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Lahat telah mendapatkan pengakuan atas partisipasi mereka dalam Program Kampung Iklim (Proklim) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK).

Program ini bertujuan untuk menghargai dan mendorong desa-desa yang aktif dalam upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim, sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam perjanjian Paris 2016.

Desa-desa yang terlibat dalam penilaian verifikasi utama Proklim tahun 2024 meliputi: Desa Padang di Kecamatan Pagar Gunung, Desa Pulau Panggung di Kecamatan Pajar Bulan, Desa Muara Maung di Kecamatan Merapi Barat, Desa Payo di Kecamatan Merapi Barat, Kelurahan Lahat Tengah di Kecamatan Lahat, Desa Gunung Kembang di Kecamatan Merapi Timur, Desa Lesung Batu di Kecamatan Mulai Ulu, Desa Pagar Dewa di Kecamatan Jarai.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat, Ir. Agus Salman, melalui Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Siti Zaleha, ST. MT., menjelaskan.

BACA JUGA:Kejar Target 20 Ribu Proklim, Sumsel Kini Punya 394 Proklim

BACA JUGA:Ini yang Dilakukan Petani dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim.

Proklim merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan memberikan penilaian kepada desa atau kelurahan yang aktif dalam kegiatan kelembagaan, adaptasi, dan mitigasi untuk mengurangi dampak pemanasan global dan perubahan iklim.

Proklim merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam perjanjian Paris 2016 untuk mengurangi suhu bumi sekitar 1-2 derajat Celsius per tahun.

Verifikasi utama Proklim fokus pada upaya adaptasi seperti pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan usaha tani dan UMKM, serta mitigasi seperti pengelolaan limbah yang efisien dan pembuangan sampah yang terkontrol.

Di antara desa-desa yang terlibat, seperti Desa Pagar Dewa di Kecamatan Jarai, contohnya, terdapat keunggulan dalam penggunaan pupuk kompos organik untuk pertanian sayur, sawah, dan kebun kopi, serta pengelolaan limbah dengan konsep 3R dan bio septic tank.

BACA JUGA:Dua Desa Sabet Sertifikat Proklim Utama

BACA JUGA:Presiden Jokowi Peringatkan Tantangan Iklim dan Pangan, Tekankan Kewaspadaan

"Program ini tidak hanya mengakui keberhasilan dalam kelembagaan, adaptasi, dan mitigasi, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dalam upaya global untuk melindungi lingkungan," ujarnya.

Selain itu, desa-desa lain juga menunjukkan prestasi dalam pengelolaan limbah dan pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan