Hotspot Melonjak Jadi 15 Titik

Peningkatan jumlah hotspot di Sumatera Selatan-foto: ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Jumlah hotspot di wilayah Sumsel mengalami kenaikan signifikan. Pada Senin (1/7), jumlah titik panas melonjak dari 2 menjadi 12 titik. Titik-titik panas itu tersebar di berbagai daerah di Sumsel. Kenaikan ini menjadi perhatian khusus mengingat potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Senin terjadi peningkatan 12 hotspot berdasarkan data Sipongi KLHK dibandingkan hari sebelumnya. Sementara Selasa menjadi 15 hotspot. Cuaca saat ini sangat panas," kata Ferdian Kristianto, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera.

Dia menjelaskan meskipun angka tersebut belum mencapai puncak kemarau, potensi jumlah hotspot bisa puluhan bahkan ratusan sehari. "Hingga saat ini belum ada laporan kebakaran hutan dan lahan dari tim patroli sampai siang hari," tambahnya. Dari 12 hotspot yang ada, 2 berada di Gelumbang Muara Enim, 1 di Tanjung Lago Banyuasin, 1 di Lais Keluang, 1 di Jirak Jaya Musi Banyuasin, 3 di Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas dan Muara Kelingi Musi Rawas, 2 di Rawas Ilir Musi Rawas Utara, dan 1 di Lahat.

Ferdian menegaskan hotspot belum tentu berarti terjadi karhutla karena belum terjadi titik api. Pemantauan dilakukan untuk mengidentifikasi titik panas yang dapat menjadi sumber karhutla. "Kami akan melakukan pemantauan dan patroli terus-menerus. Beberapa hotspot mungkin tidak terdeteksi karena luasnya yang kecil, dan ini akan memerlukan groundcheck untuk memastikannya," jelasnya.

Pihaknya akan melakukan analisis lebih lanjut sebelum langsung mengirimkan tim ke lokasi hotspot. Jika terjadi peningkatan hotspot secara berkelanjutan, tim akan segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.

BACA JUGA:Sigap Deteksi Hotspot, Satgas Karhutla Temukan 0,5 Hektar Lahan Terbakar Lewat Aplikasi

BACA JUGA:Sinyal Bahaya Hotspot Meningkat Saat Musim Kemarau Panjang UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasemah Lakukan Hal Ini!

"Kami akan melakukan analisis terlebih dahulu, menggunakan citra satelit untuk menentukan prioritas area, apakah lokasi tersebut merupakan pemukiman, hutan, atau kebun. Jika ada indikasi mencurigakan, seperti hotspot terdeteksi dua hari berturut-turut di lokasi yang sama, kami pasti akan segera meresponsnya," ungkap Ferdian.

Sementara kemarin siang (2/7), karhutla terjadi di wilayah Banyuasin. Manggala Agni memadamkan kebakaran dengan bantuan instansi terkait lainnya. "Fokus kami saat ini melakukan pemadaman di Sungai Rengit, Talang Kelapa, Banyuasin. Tim masih berada di lokasi untuk memadamkan kebakaran," terang Ferdian.

Belum diketahui penyebab pasti kebakaran ini serta luas lahan yang terkena dampak. Tim telah berada di lokasi sejak pukul 14.00 WIB. "Kami masih dalam tahap pendataan. Setelah proses pemadaman selesai, baru kami bisa memperkirakan luasnya," tambahnya. Sungai Rengit telah menjadi lokasi yang sering terkena kebakaran berdasarkan data tahun sebelumnya. Tahun lalu kebakaran tercatat di Dusun IV Setia Harapan. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan