Berjibaku, Seberangkan Ambulan Pakai Rakit, Dampak Jembatan Putus karena Banjir Muratara

AMBULAN RAKIT : Warga membantu menyeberangkan mobil ambulan di Desa Rantau Telang, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara dengan rakit yang disusun gandeng.-Foto: Ist-

MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Karena jembatan roboh diterjang banjir, mobilitas warga Desa Rantau Telang, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara terganggu. Agar bisa menyeberang, terpaksa buat perahu gandeng.

Warga mengaku alternatif transportasi dadakan itu di buat lantaran jembatan penghubung desa mereka hancur diterjang banjir. Kades Sukamenang, Alfatah, mengatakan saat ini warga harus bergantung dengan rakit dan perahu ketek.

Karena jembatan beton maupun jembatan gantung di Desa Suka Menang di Kecamatan Karang Jaya, yang menjadi jalur penghubung utama warga Desa Muara Tiku, Sungai Jambu, Desa Rantau Telang dan Desa Tanjung Agung kini putus.

"Sekarang pakai ketek itulah, ado jugo di Rantau telang itu perahu di ikat ikat di gabung satu di kasih papan untuk angkut mobil," ujar Al Fatah. Kondisi itu memang cukup berbahaya. Namun kini aliran sungai di Desa Sukamenang cukup stabil dengan kedalaman 1 meter. 

"Kondisinya cukup aman kalau dilintasi pakai perahu. Karena air tidak dalam," katanya. Hingga saat ini warga di Desa Sukamenang berharap, agar perbaikan jembatan segera dilakukan. 

BACA JUGA:Hari Pencoblosan, Nakes dan 87 Unit Ambulans Disiagakan di OKU Timur

BACA JUGA:Infrastruktur, Pendidikan, Ambulance hingga Stabilisasi Tegangan Listrik yang menjadi Serapan Aspirasi Herman

Kepala Dinas Kesehatan Muratara Tasman Majid membenarkan saat melintasi Desa Rantau Telang, pihaknya harus memanfaatkan jasa perahu gandeng untuk membawa mobil ambulan melintasi sungai.

"Tadi naik perahu mobilnya, naik perahu yang di gabung gabung untuk menyeberang. Di pasang papan depannya jadi aman untuk melintas," jelasnya.

Ia mengaku, kondisi itu terjadi karena tidak ada akses penghubung via darat. Sehingga jalur alternatif itu mau tidak mau harus dilakukan untuk mencapai lokasi. 

Sementara itu, dampak banjir luapan yang luluh lantahkan sebagian wilayah Muratara mendapat respon dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Organisasi kesehatan dari beragam wilayah itu terpantau mendatangi wilayah, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara Minggu (21/4) sekitar pukul 08.00 WIB. 

Mereka menggelar memberikan pelayanan kesehatan, mendirikan posko pelayanan kesehatan di wilayah yang terdampak maupun secara mobile, dan melakukan fogging di sejumlah desa terdanpak bencana.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, Dr Sumarjaya SKM MM MFP CFA, melalui ketua tim satgas yang diturunkan ke lapangan, Budiman SKM, MKes, mengatakan Kemenkes RI ikut prihatin dengan dampak bencana banjir terhadap warga Muratara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan