Okupansi Hotel Tertinggi 58 Persen

PALEMBANG - Momen mudik Lebaran berpengaruh besar terhadap jumlah kunjungan tamu atau hunian hotel di Indonesia, termasuk di Kota Palembang. Tidak sedikit pemudik yang pulang kampung memilih tinggal di hotel demi kenyamanan. Dan tren ini terus berlangsung di momen Lebaran setiap tahun.  

"Sesuai momennya, pada waktu Ramadhan hingga Lebaran sekarang, tak sedikit pemudik memilih tinggal di hotel karena untuk kenyamanan. Namun jumlahnya tak terlalu signifikan. Catatan kita okupansi hotel rata-rata sekarang di hari Lebaran ini 35-58 persen," ungkap Ketua BPD PHRI Sumsel, Kurmin Halim SH melalui Sekretaris, John Johan Tisera ke koran ini, kemarin.

Angka 35-58 persen itu dihitung dari kapasitas kamar yang tersedia di Metropolis. “Cuti baru ditetapkan Pemerintah tanggal 19-25 April. Sepanjang itu kita menerima banyak tamu-tamu Lebaran,” tegasnya. Pihaknya optimis pertumbuhan bisnis perhotelan terus membaik ke depan pascapenghapusan PPKM oleh pemerintah belum lama ini.

Untuk mendorong adanya peningkatan okupansi hotel, menurut GM Hotel Beston ini, pihaknya menawarkan promo dan memberikan harga terbaik di masa libur Lebaran kali ini. Tentunya hal ini juga menyesuaikan dengan kapasitas atau ketersediaan kamar hotel dan city occupancy tadi. “Pastinya setiap hotel sudah melakukan upaya menaikkan tingkat hunian hotel. Baik itu lewat promo harga menarik atau paket makanan ke para tamu," cetusnya.

Diketahui, pada periode kuartal I (Januari-Maret) tahun 2023, okupansi hotel di Sumsel masih sangat stabil, kisaran 60-70 persen. Kurmin Halim sendiri menilai setiap hotel memiliki strategi tersendiri yang digunakan untuk meningkatkan okupansi pada momen libur bersama ini. “Hotel punya strategi market mengkerek kenaikan okupansi,” sambungnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) periode Februari 2023 mengalami kenaikan sebesar 5,33 poin (month to month). Kepala BPS Sumsel, Ir Zulkipli mengatakan hal itu lantaran pada bulan Februari sebelum memasuki Ramadan, banyak kegiatan pemerintahan dan perusahaan berlangsung di hotel.

Sementara TPK hotel non bintang di bulan Februari 2023 tercatat sebesar 20,44 persen. “Rata-rata tamu menginap di hotel bintang itu di angka 1,42 hari atau naik 0,04 poin dari bulan Januari,” jelas Zulkipli. (yun/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan