PGRI: Berdampak Operasional Sekolah
*Dana BOS Telat 4 Bulan
PALEMBANG- Molornya pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2023 jenjang SD dan SMP di Kota Palembang, jadi sorotan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Palembang. Sudah masuk bulan keempat, yang pastinya keterlambatan ini berimbas pada banyak hal.
"Sesuai namanya, Bantuan Operasional Sekolah. Bisa buat gaji guru (honorer), bayar listrik, beli buku dan lainnya. Karena terlambat, tentu berdampak pada semuanya," kata Sekretaris Umum PGRI Kota Palembang Drs H Herman Wijaya MSi, Rabu (12/4).
Kata dia, PGRI Kota Palembang sudah mendapat laporan keluhan dari para guru honorer yang empat bulan belum gajian. Sudah banyak juga sekolah yang melapor terkait dana BOS ini. “Mereka tidak bisa bayar gaji honorer. Ada yang berutang, bahkan ada kepala sekolah bayar pakai uang pribadi dulu,” bebernya.
Untuk itu, PGRI mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, merespons cepat keluhan ini. "Harus kreatif. Kalau memang tidak bisa dari daerah, bagaimana menelusurinya ke pusat. Berdasarkan pengalaman, dana BOS untuk SD, SMP barengan cairnya dengan SMA/SMK. Kalaupun beda, paling hanya 1-2 hari," kata Herman, yang pernah jadi Manajer BOS Palembang periode 2017-2021. BACA JUGA : Jaga Stabilitas Harga Beras
Lanjut Herman, dibanding sekolah negeri, sekolah swasta lebih miris lagi. Sebab, dana BOS itu bermanfaat untuk gaji guru honorer, tenaga kependidikan dan operasional sekolah. "PGRI memang tidak ada kewenangan dalam membantu percepatan pencairan dana BOS. Hanya saja, banyaknya keluhan yang masuk ini kami sampaikan agar bisa jadi perhatian bersama," tuturnya.
Sekretaris Disdik Kota Palembang, Hj Sutriana SPd MSi, membenarkan dana BOS untuk SD dan SMP memang belum cair. “Tapi sekarang dalam proses," katanya, yang juga Ketua Pelaksana BOS Palembang. (nni/air/)