Sebar 20 Ribu Buku Bacaan untuk Pemudik, Dalam Program MABB 2025

BELAJAR : Petugas Stan Mudik Asyik Baca Buku (MABB) 2025 memberikan pembelajaran kepada anak-anak pemudik. Program dari Badan Bahasa ini sebagai upaya meningkatkan budaya literasi dan mendorong minat baca khususnya pada momen menjelang Idu-foto: ist-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam momentum mudik jelang Hari Raya Idulfitri 1446 H, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menghadirkan suasana menyenangkan melalui program Mudik Asyik Baca Buku (MABB) 2025.
Kegiatan ini untuk meningkatkan budaya literasi dan mendorong minat membaca di kalangan masyarakat, terutama bagi anak-anak, dengan menghadirkan alternatif kegiatan edukatif selama perjalanan mudik.
Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, mengatakan ada 20 ribu buku bacaan yang dibagikan di enam titik keberangkatan pemudik, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Terminal Kalideres, Terminal Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, dan Bandara Halim Perdanakusuma.
“Kegemaran membaca di kalangan anak-anak ternyata masih cukup tinggi dengan habisnya buku yang kami sediakan. Kemudahan akses untuk mendapatkan buku juga turut meningkatkan semangat anak-anak berburu buku di stan Mudik Asyik Baca Buku 2025,” ungkapnya, kemarin.
Di Stasiun Gambir, Sekretaris Badan Bahasa, Ganjar Harimansyah menyoroti bagaimana kegiatan Badan Bahasa ini memberikan pengalaman literasi dan aktivitas interaktif yang menyenangkan kepada anak-anak sembari menunggu jadwal keberangkatan mudik mereka. “Literasi tak hanya tentang membaca, tetapi juga pengalaman yang membangun kebersamaan dan imajinasi anak-anak,” ujarnya.
BACA JUGA:Jalan Arteri dan Jalan Tol di Sumsel Masih Ramai Lancar, Belum Terjadi Kemacetan Kendaraan Pemudik
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi ikut mengunjungi stan Mudik Asyik Baca Buku 2025 dan membagikan buku kepada anak-anak di Stasiun Senen, “Saya setuju bahwa buku bacaan dapat menggantikan atau mengalihkan anak-anak dari gawai,” tuturnya.
Ketua Komisi Pelindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah menjelaskan pihaknya mengapresiasi kegiatan ini. “Semoga tradisi mudik dengan membaca buku dapat membantu tumbuh kembang anak,” ujar Ai.