https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pemerintah Percepat Transisi Energi Berkelanjutan melalui JETP

--

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mempercepat transisi energi yang berkeadilan dan berkelanjutan melalui kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP).

Inisiatif ini dibentuk dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun 2022 sebagai hasil kolaborasi antara Pemerintah Indonesia, International Partners Group (IPG), serta Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ). Kemitraan ini bertujuan untuk mempercepat peralihan energi dengan dukungan internasional.

Dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin (24/03), pemerintah bersama mitra internasional membahas strategi percepatan implementasi JETP guna mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan dukungan global.

BACA JUGA:Vonis Penjara Seumur Hidup Samudra JP, Pelaku Pembunuhan Berencana

BACA JUGA:Wisata Air Speed Boat Harus Patuhi Regulasi

“Indonesia menargetkan pengurangan emisi sebesar 31,89% secara mandiri dan hingga 43% dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Untuk itu, telah dibentuk Satuan Tugas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau berdasarkan Keputusan Menko Perekonomian Nomor 141 Tahun 2025. Satgas ini memiliki empat kelompok kerja, yakni energi hijau, industri hijau, kemitraan dan investasi hijau, serta pengembangan sosial, ekonomi, dan sumber daya manusia,” ujar Menko Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Pengarah Satgas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau.

Sebagai langkah implementasi JETP, sebanyak 54 proyek telah memperoleh pendanaan internasional dengan total komitmen mencapai USD1,1 miliar.

Dari jumlah tersebut, 9 proyek mendapat pendanaan dalam bentuk pinjaman atau ekuitas, sementara 45 proyek lainnya menerima hibah senilai USD233 juta.

Selain itu, IPG juga telah memperoleh jaminan sebesar USD1 miliar melalui Multilateral Development Banks (MDB) Guarantee guna mempercepat pelaksanaan proyek-proyek transisi energi bersih, termasuk pengembangan energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, elektrifikasi sektor strategis, serta inisiatif dekarbonisasi industri dan infrastruktur.

BACA JUGA:Lagi, Pemkab Muba Sabet Penghargaan, Penyalur Dana Desa Terbaik 2025

BACA JUGA:Nasib Jalan Hauling Batu Bara di Tangan Perusahaan Perkebunan dan Hutan

“Dalam diskusi, beberapa proyek strategis yang menjadi bagian dari JETP antara lain Muara Laboh di Sumatera Barat, yang merupakan proyek energi panas bumi yang diharapkan beroperasi pada 2027. Selain itu, proyek energi surya di Saguling serta beberapa proyek dekarbonisasi seperti phasing out dari Cirebon Power juga dibahas.

Bahkan, proyek waste to energy di Legok Nangka, Jawa Barat, diusulkan untuk masuk ke dalam pipeline JETP,” jelas Menko Airlangga.

Rapat ini juga membahas berbagai upaya percepatan transisi energi, termasuk revisi Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP), optimalisasi pencairan dana, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas melalui sistem pemantauan dan evaluasi digital.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan