Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Musprov GPFI Sumsel 2025: Sinergi Dahsyat Perkuat Distribusi Obat Bermutu ke Seluruh Daerah

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Dr. H. Trisnawarman, M.Kes., Sp.KKLP., SuPSP.FOMC tegaskan sinergi kuat antara GPFI, Dinkes, dan BPOM hadirkan masa depan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Foto: dudun/sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.ID – Musyawarah Provinsi ke-15 Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Provinsi Sumatera Selatan berlangsung di Hotel Beston Palembang, Sabtu siang (26/4/2025), dengan menghadirkan sejumlah tokoh penting dari sektor kesehatan dan farmasi.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Dr. H. Trisnawarman, M.Kes., Sp.KKLP., SuPSP.FOMC., yang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, BPOM, dan GPFI dalam memastikan mutu dan distribusi obat serta vaksin di wilayah Sumsel.

Dalam sambutannya, Trisnawarman menyampaikan bahwa sinergi antara Dinas Kesehatan dan GPFI sangat vital untuk menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan, khususnya dalam penyediaan obat dan vaksin.

"Tanpa ketersediaan obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai), bagaimana kita bisa menangani kasus kesehatan di daerah? Mutu obat harus benar-benar siap, dan kita harus bersama-sama meningkatkan mutu pelayanan farmasi di Indonesia," ujarnya tegas.

BACA JUGA:Obat Insulin Gratis Selalu Habis, Jadi Keluhan Pasien, Giliran Bayar Tersedia

BACA JUGA:Saat Minum Obat, Hindari Jenis Makanan Ini, Yuk Dikepoin

Ia juga menjelaskan bahwa kebutuhan obat di Sumsel saat ini masih dalam kondisi normal. Kalaupun terjadi keterlambatan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan BPOM dan GPFI Pusat agar pendistribusian bisa dilakukan dengan cepat.

Musyawarah tahunan ini, lanjutnya, menjadi ajang refleksi untuk mengevaluasi capaian, mengidentifikasi kekurangan, serta memperkuat visi dan misi ke depan dalam dunia farmasi.

Ketua Umum GPFI Pusat, F. Tirto Kusnadi, yang turut hadir dalam kegiatan ini menegaskan bahwa industri farmasi nasional memegang peran krusial dalam memenuhi kebutuhan obat di Indonesia.

"Sebesar 80% pasokan obat di Indonesia berasal dari industri farmasi nasional yang tergabung di GPFI. Namun, kami menghadapi tantangan besar karena tekanan regulasi yang tinggi dan tuntutan harga murah dari program JKN, sementara industri tetap dituntut menjaga kualitas," paparnya.

Sementara itu, Tim Ahli Madya Fungsional Pemeriksaan BPOM Palembang, Aquirina Leonora, S.Si., Apt., menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dalam pengawasan dan edukasi terkait peredaran obat. Ia menyebutkan bahwa BPOM terus melakukan pengawasan terhadap sarana produksi, distribusi, hingga pelayanan seperti apotek dan rumah sakit.

"Kami ingin memastikan bahwa obat yang dikonsumsi masyarakat benar-benar aman, bermanfaat, dan bermutu. Penyimpanan yang salah pun bisa menurunkan kualitas obat, dan ini menjadi fokus kami dalam pengawasan," jelasnya.

BACA JUGA:Truk Bermuatan Obat Patah As di Depan Dunkin Donuts, Bikin Macet Jalan Demang Lebar Daun Pagi Ini

BACA JUGA:Terbongkar! Polisi yang Ancam Wanita di Mobil Pakai Air Softgun, Urine Positif Obat, Kapolrestabes Minta Maaf

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan