THR Atau BHR Ojol Dinilai Tak Adil, Serikat Pekerja Serukan Pengaduan Massal ke Kemenaker

Reporter: Novis |

Editor: Novis |

Senin , 24 Mar 2025 - 10:39

Driver ojol kecewa, bonus hari raya tak sesuai harapan. Serikat pekerja ajak pengaduan massal ke Kemenaker! Foto: ilustrasi novis/sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPR3S.ID– Sejumlah driver ojek online (ojol), taksi online (taksol), dan kurir mulai menerima Bonus Hari Raya (BHR) yang merupakan kebijakan dari Presiden Prabowo Subianto.

Bonus ini diberikan oleh platform seperti Gojek dan Grab, dengan besaran 20% dari rata-rata pendapatan selama setahun terakhir.

Pembayaran BHR dijadwalkan paling lambat H-7 sebelum Lebaran, yakni sekitar 24-25 Maret 2025.

Namun, banyak pengemudi ojol mengeluhkan bahwa besaran BHR yang diterima tidak sesuai dengan ketentuan.

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati, mengungkapkan bahwa beberapa driver hanya menerima Rp 50 ribu, meskipun pendapatan tahunannya mencapai Rp 33 juta.

Skema Penentuan BHR Dinilai Tidak Adil

Menurut Lily, ketentuan yang diterapkan platform dalam menentukan BHR sangat diskriminatif.

Pengemudi harus memenuhi persyaratan seperti minimal 25 hari aktif dalam sebulan, 200 jam kerja online, tingkat penerimaan order 90%, dan tingkat penyelesaian trip 90%.

“Platform membuat aturan yang sulit dipenuhi oleh sebagian besar driver. Padahal, sepinya orderan sering kali disebabkan oleh kebijakan platform sendiri, seperti skema akun prioritas, sistem slot, hingga argo goceng,” jelas Lily melansir pelbagai sumber, Senin, 24 Maret 2025.

Ia juga menambahkan bahwa pemotongan hingga 50% oleh platform semakin menekan penghasilan driver.

thr atau bhr ojol dinilai tak adil, serikat pekerja serukan pengaduan massal ke kemenaker                            sumateraekspr3s.id– sejumlah driver ojek online (ojol), taksi online (taksol), dan kurir mulai menerima bonus hari raya (bhr) yang merupakan kebijakan dari presiden prabowo subianto.
bonus ini diberikan oleh platform seperti gojek dan grab, dengan besaran 20% dari rata-rata pendapatan selama setahun terakhir.
pembayaran bhr dijadwalkan paling lambat h-7 sebelum lebaran, yakni sekitar 24-25 maret 2025.  
namun, banyak pengemudi ojol mengeluhkan bahwa besaran bhr yang diterima tidak sesuai dengan ketentuan.
baca juga:ketua dpd ado sumsel desak aplikator segera realisasikan bonus hari raya untuk driver ojol
baca juga:ojol kehilangan motor saat ambil pesanan makanan di palembang
ketua serikat pekerja angkutan indonesia (spai), lily pujiati, mengungkapkan bahwa beberapa driver hanya menerima rp 50 ribu, meskipun pendapatan tahunannya mencapai rp 33 juta.  
skema penentuan bhr dinilai tidak adil
menurut lily, ketentuan yang diterapkan platform dalam menentukan bhr sangat diskriminatif.
pengemudi harus memenuhi persyaratan seperti minimal 25 hari aktif dalam sebulan, 200 jam kerja online, tingkat penerimaan order 90%, dan tingkat penyelesaian trip 90%.  
“platform membuat aturan yang sulit dipenuhi oleh sebagian besar driver. padahal, sepinya orderan sering kali disebabkan oleh kebijakan platform sendiri, seperti skema akun prioritas, sistem slot, hingga argo goceng,” jelas lily melansir pelbagai sumber, senin, 24 maret 2025. 
baca juga:alhamdulillah, pengemudi ojol terima bonus hari raya 20% dari pendapatan, punya 2 akun dapat ganda, cek detail
baca juga:hubungan kemitraan, bukan hubungan kerja, soal ojol-taksol tuntut thr
ia juga menambahkan bahwa pemotongan hingga 50% oleh platform semakin menekan penghasilan driver.
akibatnya, banyak pengemudi yang dianggap tidak memenuhi kriteria untuk menerima bhr dalam jumlah yang layak.  
spai tolak thr yang tidak manusiawi
sebelumnya, presiden prabowo menyampaikan bahwa driver ojol seharusnya menerima thr sebesar rp 1 juta.
namun, realisasi di lapangan jauh dari harapan. karena itu, spai mengajak seluruh pengemudi ojol, taksol, dan kurir untuk mengajukan pengaduan massal ke kementerian ketenagakerjaan.  
baca juga:berteduh hujan, honda beat ojol lenyap di parkiran pinggir jalan, deni: saya main hp, tidak perhatikan motor
baca juga:aksi demonstrasi ojol 272 sepi peserta, jauh dari prediksi
“serikat pekerja angkutan indonesia menolak pembayaran thr yang tidak manusiawi. kontribusi driver terhadap perusahaan seperti gojek, grab, shopee food, maxim, lalamove, dan lainnya sangat besar. namun, penghargaan terhadap mereka masih minim,” tegas lily.  
aksi protes dan pengaduan ini diharapkan dapat mendorong pemerintah serta perusahaan aplikasi untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para pekerja transportasi online.