Operasi Ketupat Musi 2025 Kerahkan 3.404 Orang, Antisipasi Kemacetan Lalu Lintas, Bencana, Gangguan Kamtibmas

APEL PASUKAN: Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis, memeriksa personel Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Musi 2025, di Mapolda Sumsel, Jumat pagi (21/3).-foto: evan/sumeks-
Sementara itu, Operasi Ketupat Musi 2025 di Banyuasin menyiagakan 744 personel gabungan dari Polri dan TNI, serta instansi terkait. Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo mengatakan pihaknya akan mendirikan 3 pos pengamanan di titik-titik strategis yang sering menjadi langganan kemacetan. Yaitu di Betung, Km 52, dan Talang Kelapa.
Untuk meningkatkan pengawasan dan memperlancar arus kendaraan, juga didirikan pos pantau di pintu masuk tol fungsional Musi Landas dan pintu keluar di Pulau Rimau. “Tol fungsional ini beroperasi dari pukul 07.00-16.00 WIB, bisa membantu kemacetan yang sering terjadi saat arus mudik di Banyuasin," harapnya.
Polres Banyuasin juga menyiapkan sarana pendukung berupa tiga unit mobil derek yang ditempatkan di Betung dan Talang Kelapa. Mobil derek ini disiagakan untuk menangani kendaraan yang mengalami gangguan di tengah jalan agar tidak menimbulkan kemacetan.
”Jika terjadi kendala yang lebih besar, seperti truk yang mengalami mogok atau kecelakaan yang menyebabkan kemacetan panjang, alat berat berupa ekskavator juga telah disiapkan untuk segera mengevakuasi kendaraan tersebut," ungkapnya.
Selain itu, untuk mempercepat penanganan kemacetan, Polres Banyuasin membentuk tim urai yang akan ditempatkan di 65 titik rawan macet. Tim ini akan beroperasi secara mobile untuk mengurai kemacetan yang terjadi di lokasi-lokasi tertentu.
Sebagai langkah tambahan, mulai 24 Maret 2025, kendaraan besar diwajibkan masuk ke kantong parkir untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. “Kecuali bagi truk yang membawa bahan sembako dan BBM, membawa uang, hewan ternak, pupuk dan keperluan bahan bencana,” sampainya.
Sementara itu, pergerakan penumpang selama arus mudik Lebaran 2025 di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang diprediksi akan alami peningkatan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya.
General Manager (GM) Bandara SMB II Palembang, R Iwan Winaya Mandar, mengatakan saat ini mobilitas calon penumpang ke Bandara SMB II Palembang sudah mulai memperlihatkan peningkatan. Pihaknya memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan mulai terjadi Jumat (28/3) mendatang.
"Kami perkirakan di puncak arus mudik ini, jumlah penumpang bisa mencapai 12.500 orang. Baik take-off maupun yang landing dari dan ke Bandara SMB II Palembang," katanya, dalam Apel Pembukaan Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran, di Bandara SMB II Palembang, Jumat (21/3).
Agar bisa mengantisipasi lonjakan penumpang yang akan terjadi, pihaknya telah menyiapkan slot jika ada maskapai yang membutuhkan penerbangan tambahan atau extra flight. "Jadi sudah kita siapkan slot untuk extra flight sebanyak 121 penerbangan tambahan dengan total 21.768 kursi, " jelasnya.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pihaknya memprediksi akan terjadi kenaikan sebesar 5,26 persen selama mudik Lebaran 2025. "Jadi akan ada peningkatan jumlah penumpang sekitar 222.279 orang selama arus mudik dan balik Lebaran tahun 2025, dengan prediksi kenaikan untuk aircraft 3,8% atau 1.502 aircraft movement, " prediksinya.
Salah satu faktor yang menjadi pendorong utama adanya kenaikan jumlah penumpang yang signifikan, karena adanya kebijakan pemerintah pusat terkait diskon tarif pesawat udara yang mulai berlaku dari 24 Maret - 7 April 2025.
"Jadi info yang kami terima, tiket diskon ini sudah bisa dipesan sejak tanggal 1-6 Maret 2025 tergantung maskapai, sehingga sudah banyak calon penumpang yang melakukan pemesanan di maskapai maskapai yang ada," sebutnya.
Kebijakan penurunan harga tiket sebesar 10-15 persen ini, ternyata memberikan kesempatan besar masyarakat untuk memilih menggunakan transportasi udara dalam melakukan perjalanan mudik. Untuk mengantisipasi terjadinya delay atau keterlambatan penerbangan pihaknya juga sudah melakukan manajemen delay.
"Jadi untuk mengantisipasi delay, kami Sudah berkoordinasi dengan maskapai, ground handling, agar tetap mengutamakan faktor kemananan dan keselamatan penerbangan," ungkapnya. Pihaknya juga mendirikan posko terpadu yang bisa diakses oleh masyarakat, khususnya pemudik Lebaran.