Mengenal Makna Sebenarnya Dari Nuzul Qur'an, Bukan Hanya Sekadar Perayaan!

Reporter: Irwansyah |

Editor: Irwansyah |

Minggu , 16 Mar 2025 - 17:26

Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan, jangan hanya merayakan, mari tadabburi Al-Qur'an! Foto:Freepik/Sumateraekspres.id--

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَة

"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi." (QS. Ad-Dukhan: 3)

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran ” (QS. Al Baqarah: 185).

Ada riwayat dari Ibnu ‘Abbas yang menjelaskan mengenai nuzulul Qur’an, yaitu waktu diturunkannya permulaan Al Qur’an. Ibnu ‘Abbas berkata,

أنزل الله القرآن جملة واحدة من اللوح المحفوظ إلى بيت العِزّة من السماء الدنيا، ثم نزل مفصلا بحسب الوقائع في ثلاث وعشرين سنة على رسول الله صلى الله عليه وسلم

“Al Qur’an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun.” (HR. Thobari, An Nasai dalam Sunanul Kubro, Al Hakim dalam Mustadroknya, Al Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah.

Hadits ini dishahihkan oleh Al Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Ibnu Hajar pun menyetujui sebagaimana dalam Al Fath, 4: 9).

Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, “Allah itu menjadikan permulaan turunnya Al Qur’an adalah di bulan Ramadhan di malam Lailatul Qadar.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 931).

Jika dinyatakan bahwa Al Qur’an secara keseluruhan itu diturunkan di bulan Ramadhan pada malam Lailatul Qadar, maka klaim yang mengatakan bahwa Al Qur’an diturunkan pada 17 Ramadhan, jelas-jelas tidak berdasar.

Karena Lailatul Qadar itu terjadi di sepuluh hari terakhir.

mengenal makna sebenarnya dari nuzul qur'an, bukan hanya sekadar perayaan!                            sumateraekspres.id - perayaan nuzul qur'an, yang diperingati oleh sebagian umat muslim pada tanggal 17 ramadhan, kerap menjadi topik perdebatan.
banyak yang memperingati peristiwa ini sebagai hari turunnya al-qur'an, tetapi apakah hal ini benar-benar dicontohkan oleh nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat? 
sebagian ulama berpendapat bahwa perayaan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan bahkan bisa dianggap sebagai bid'ah.
asal usul nuzul qur'an
salah satu klaim yang beredar adalah bahwa al-qur'an diturunkan pada malam 17 ramadhan, yang kemudian diperingati sebagai nuzul qur'an.
baca juga:ott oku: dari 8 orang yang dibawa, kpk tahan 6 orang, ini rinciannya
baca juga:harga cabai setan dan bawang merah melonjak, ibu rumah tangga mulai 'menangis'
namun, berdasarkan keterangan dalam al-qur'an dan hadits, klaim tersebut tidaklah tepat. dalam surat al-qadr, allah berfirman:إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
    "sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-qur'an) pada malam kemuliaan. dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (qs. al-qadr: 1-3)
ayat ini menjelaskan bahwa al-qur'an diturunkan pada malam lailatul qadar, yang terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan ramadhan, bukan pada 17 ramadhan.
lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana ditegaskan dalam ayat tersebut. 
malam penuh berkah ini adalah waktu yang istimewa bagi umat islam untuk beribadah, berdoa, dan merenungkan al-qur'an.
baca juga:pemkab lahat tinjau pengembangan wisata ribang kemambang untuk peningkatan pad
baca juga:tutorial cara mendapatkan saldo dana gratis: cek apakah kamu termasuk penerima!
pentingnya memahami al-qur'an
sebagaimana dalam surat ad-dukhan, allah ta'ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَة
    "sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi." (qs. ad-dukhan: 3)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ
“(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al quran ” (qs. al baqarah: 185).
ada riwayat dari ibnu ‘abbas yang menjelaskan mengenai nuzulul qur’an, yaitu waktu diturunkannya permulaan al qur’an. ibnu ‘abbas berkata,
أنزل الله القرآن جملة واحدة من اللوح المحفوظ إلى بيت العِزّة من السماء الدنيا، ثم نزل مفصلا بحسب الوقائع في ثلاث وعشرين سنة على رسول الله صلى الله عليه وسلم
“al qur’an secara keseluruhan diturunkan dari lauhul mahfuzh ke baitul ‘izzah di langit dunia. lalu diturunkan berangsur-angsur kepada rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun.” (hr. thobari, an nasai dalam sunanul kubro, al hakim dalam mustadroknya, al baihaqi dalam dalailun nubuwwah. 
baca juga:hino gelar workshop keselamatan jelang mudik lebaran untuk po bus
baca juga:benarkah bisa klaim saldo dana gratis dalam 5 menit tanpa ribet? ini faktanya
hadits ini dishahihkan oleh al hakim dan disetujui oleh adz dzahabi. ibnu hajar pun menyetujui sebagaimana dalam al fath, 4: 9).
syaikh as sa’di rahimahullah berkata, “allah itu menjadikan permulaan turunnya al qur’an adalah di bulan ramadhan di malam lailatul qadar.” (taisir al karimir rahman, hal. 931).
jika dinyatakan bahwa al qur’an secara keseluruhan itu diturunkan di bulan ramadhan pada malam lailatul qadar, maka klaim yang mengatakan bahwa al qur’an diturunkan pada 17 ramadhan, jelas-jelas tidak berdasar.
karena lailatul qadar itu terjadi di sepuluh hari terakhir. 
baca juga:tol palembang-betung mulai difungsikan h-7 lebaran
baca juga:pemkab lahat fokus rekam jejak dan tes seleksi untuk isi posisi kosong
sehingga jelas-jelas penetapan 17 ramadhan sebagai perayaan nuzulul qur’an tidak berdasar atau mengada-ngada.
perayaan nuzulul qur’an sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga tidak pernah dicontohkan oleh para sahabat. para ulama ahlus sunnah wal jama’ah mengatakan,
لَوْ كَانَ خَيرْاً لَسَبَقُوْنَا إِلَيْهِ
“seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita untuk melakukannya.”
inilah perkataan para ulama pada setiap amalan atau perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat. mereka menggolongkan perbuatan semacam ini sebagai bid’ah. 
karena para sahabat tidaklah melihat suatu kebaikan kecuali mereka akan segera melakukannya. lihat tafsir al qur’an al ‘azhim karya ibnu katsir, 6: 622, surat al ahqof (46) ayat 11.
malam yang dimaksud adalah lailatul qadar, yang merupakan waktu turunnya al-qur'an di bulan ramadhan.
baca juga:jadwal berbuka puasa dan ibadah pada hari nuzul quran di palembang - minggu, 16 maret 2025
baca juga:tawuran pemuda di muara rupit ganggu ketentraman masyarakat selama ramadhan
sejatinya, tujuan utama turunnya al-qur'an bukanlah untuk diperingati, melainkan untuk direnungkan, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. allah berfirman dalam surat shaad:
ِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
    "ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (qs. shaad: 29)
makna yang terkandung dalam ayat-ayat al-qur'an hendaknya menjadi petunjuk hidup, dan setiap umat islam diharapkan untuk selalu merenungkan dan mengamalkan ajaran-ajaran dalam kitab tersebut.
baca juga: kapan lagi buka bareng bri festival 2025 digelar, beragam aktivitas seru hadir di gbk!
baca juga:alasan mengapa pejabat negara dan anggota dprd dilarang menerima fee dari swasta
penurunan al-qur'an secara bertahap
al-qur'an tidak diturunkan sekaligus, melainkan secara bertahap selama 23 tahun sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kehidupan nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. sebagaimana dijelaskan dalam riwayat dari ibnu 'abbas:
    "al-qur'an secara keseluruhan diturunkan dari lauhul mahfuzh ke baitul 'izzah di langit dunia. 
lalu diturunkan berangsur-angsur kepada rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun." (hr. thobari, an-nasai, al-hakim)
oleh karena itu, klaim yang menyatakan bahwa al-qur'an diturunkan pada tanggal 17 ramadhan tidak berdasar, karena turunnya al-qur'an terjadi secara bertahap dalam periode waktu yang panjang.
baca juga:pendaftaran rekrutmen bersama bumn 2025 akan segera ditutup, ini bidang pekerjaan dengan kebutuhan terbanyak
baca juga:sempat diwarnai ketegangan di desa taja indah, warga tahan proyek pembangunan sutet di banyuasin
peringatan nuzul qur'an: apakah ini amalan yang baik?
penting untuk dicatat bahwa nabi muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat tidak pernah memperingati turunnya al-qur'an, baik dengan acara khusus maupun ritual tertentu.
jika perayaan tersebut merupakan amalan yang baik, tentu para sahabat akan mendahului kita untuk melakukannya, karena mereka selalu mengikuti ajaran yang langsung diberikan oleh nabi. 
hal ini sebagaimana dikatakan oleh para ulama ahlus sunnah:
    "seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita untuk melakukannya."
mengingat bahwa perayaan nuzul qur'an tidak pernah dicontohkan oleh nabi atau para sahabat, sebagian ulama menggolongkannya sebagai bid'ah, yaitu amalan yang tidak ada tuntunannya dalam agama islam.
baca juga:jumlah tunjangan sertifikasi yang bakal dicairkan mulai 21 maret berdasarkan regulasi terbaru
baca juga:sekda mura, longsor ancam jalan dan jembatan di muara beliti
meskipun nuzul qur'an adalah peristiwa penting dalam sejarah islam, tujuan utama dari turunnya al-qur'an adalah untuk direnungkan, dipahami, dan diamalkan. 
bukan untuk diperingati setiap tahunnya. oleh karena itu, alangkah lebih baik jika umat islam fokus pada pengkajian dan pemahaman al-qur'an, serta merenungkan maknanya dalam kehidupan sehari-hari.