Atensi Keamanan PSU Pilkada Empat Lawang 2024, Anggaran Pengamanan Lebih Besar, Diteken NPHD Rp44,3 Miliar

TEKEN NPHD: Penandatanganan NPHD PSU Pilkada Empat Lawang 2024, sebesar Rp44,3 miliar, Jumat (14/3).- FOTO: HENDRO/SUMEKS-
“Kita semua bertanggung jawab untuk menjaga integritas demokrasi. Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawal proses ini dengan baik,” pungkasnya. Sebab, Empat Lawang memiliki sejarah panjang sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan pemilu yang tinggi.
Potensi tensi tinggi PSU Pilkada Empat Lawang 2024, tak lain dari sosok figur bakal calon bupatinya masing-masing. PSU nanti, ketiga kalinya (hattrick) bertemu antara H Joncik Muhammad vs H Budi Antoni Aljufri dalam kontestasi Pilkada Empat Lawang.
Mereka pertama kali bertemu pada Pilkada Empat Lawang 2008, Paslon H Budi Antoni Aljufri-Sofyan Djamal, memperoleh suara terbanyak dengan 36.964 suara atau 32,12 persen. Disusul paslon lain, Yulizar Dinoto-Yulius Maulana, dengan perolehan suara 33.358 atau 28,99 persen.
BACA JUGA:KPUD Butuhkan Anggaran Rp429 Miliar, PSU 24 Daerah, Sudah Lakukan Efisiensi
BACA JUGA:HBA Ajak Warga Tetap Solid dan Kondusif Jelang PSU
Lalu paslon H Joncik Muhammad-Idham Madani memperoleh 28.913 suara atau 25,12 persen. Kemudian paslon Abdul Shobur-Amirul Husni, dengan total 12.827 suara atau 11,14 persen. Terakhir paslon Rusman A Mancik-Fahrurozi Alie, dengan raihan 3.027 suara atau 2,63 persen.
Dengan perolehan suara terbanyak, membuat HBA-Sofyan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Empat Lawang yang pertama, periode 2008-2013. Lalu pada Pilkada Empat Lawang 2013, Bupati Empat Lawang petahana H Budi Antoni Aljufri berpasangan dengan H Syahril Hanafiah. Mereka memperoleh 62.975 suara.
H Joncik Muhammad yang kembali menantang HBA, juga berganti pasangan dengan Ali Halimi sebagai calon wakil bupatinya. Paslon Joncik Muhammad-Ali Halimi, memperoleh suara terbanyak dengan 63.527 suara. Satu paslon lagi, H Syamsul Bahri- H Ahmad Fahrurusazam, hanya memperoleh 3.433 suara.
Pada Pilkada Empat Lawang 2013 itu, sempat terjadi kericuhan antara pendukung Joncik dan HBA. HBA menggugat hasil Pilkada 2013 itu ke MK, dan dimenangkannya. HBA-Syahril Hanafiah pun ditetapkan sebagai Bupati Empat Lawang terpilih periode 2013-2018.
Hanya saja pada 2015, HBA dan istri tersandung kasus hukum. Terseret kasus suap Ketua MK saat itu, Akil Mochtar. Selanjutnya, pada Pilkada Empat Lawang 2018, H Joncik Muhammad-Yulius Maulana berpasangan sebagai calon bupati dan wakil bupati Empat Lawang periode 2018-2023.
Bertemu adiknya HBA, David Hadrianto Aljufri (HDA) yang berpasangan dengan M Eduar Kohar. Paslon Joncik Maulana-Yulius Maulana menang dengan memperoleh 81.396 suara. Unggul atas Paslon David Hadrianto Aljufri-M Eduar Kohar yang memperoleh 46.971 suara.
Satu palson lagi, Yulizar Dinoto-Kison Syahrin hanya memperoleh 6.652 suara.
Pada Pilkada 2018 ini, Empat Lawang juga panas. Terjadi bentrok antara kubu Joncik Muhammad-Yulius Maulana dengan kubu David Hadrianto Aljufri-M Eduar Kohar . Bentrok diduga dipicu karena ada indikasi tidak netralnya penyelenggara pemilu di Kabupaten Empat Lawang.
Dalam bentrok massa yang bersenjata api di Desa Padang Tepong, Kecamatan Ulu Musi, Empat Lawang, pada Selasa sore (12/6/2018), merenggut nyawa warga bernama Beni yang mengalami luka tembak. Tiga orang lainnya, juga terkena tembakan di bagian kaki dan tangan.
Pada Pilkada Empat Lawang 2024 yang digelar 27 November lalu, Bupati petahana H Joncik Muhammad-Arifai memperoleh 147.331 suara. Menang telak melawan kotak kosong yang hanya mendapatkan 35.923 suara.