TURIN- Suhu Allianz Stadium dini hari nanti (5/4) bakal membara. Dua tim raksasa, Juventus dan Inter Milan bakal saling bunuh pada leg pertama semifinal Coppa Italia tersebut.

Kemenangan dibutuhkan kedua tim pada pertandingan Derby d'Italia edisi 248  tersebut. Sebab, selain untuk modallolos ke babak selanjutnya, bentrok ini menjadi perang gengsi.

Duel dua musuh bebuyutan itu memang ibarat final dini Coppa Italia. Itu karena semifinal lainnya hanya mempertemukan Fiorentina dan Cremonese. Tentu saja kualitas kualitas dan nama besar mereka jauh di bawah Juve ataupun Inter.

Menyongsong laga ini, Juventus memiliki modal lebih bagus. Selain keunggulan 1-0 di Derby d'Italia Serie A di Giuseppe Meazza dua pekan lalu, mereka juga mengalahkan Hellas Verona dengan skor 1-0 di akhir pekan. Sebaliknya, Inter secara mengejutkan kalah 0-1 dari Fiorentina di kandang sendiri.

Terlepas dari hasil laga terakhir masing-masing, kedua klub punya problem sama. Mereka tak mampu memaksimalkan peluang untuk menghabisi lawan.

Juventus harus menunggu gol Moise Kean di menit ke-55 untuk mengalahkan Verona dengan skor 1-0. Si Nyonya Tua sebenarnya tampil dominan, tapi mereka nyaris tanpa tembakan ke gawang.

Begitu juga dengan Inter yang terlihat begitu sulit mencetak gol. Nerazzurri bisa menciptakan sejumlah peluang emas. Akan tetapi, mereka selalu gagal pada eksekusi terakhir.

Makanya, untuk leg pertama semifinal ini, kedua klub membutuhkan pembunuh. Mereka perlu sosok pencetak gol untuk membantu klub masing-masing meraih hasil positif.

Tuan rumah jelas harus memainkan Angel Di Maria dan Dusan Vlahovic sejak awal setelah dicadangkan di laga kontra Verona. Kedua pemain saat ini tengah dalam tren positif.

Vlahovic misalnya, ia mampu mencetak tiga gol di laga internasional pekan lalu. Dan Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri sudah memberi isyarat striker Serbia itu akan jadi senjatanya. “Vlahovic melakukan beberapa hal bagus, terutama melawan Inter,” kata Allegri kepada Sky Sport Italia.

Sang pelatih sendiri secara terbuka mengakui Juventus butuh penyerang yang bisa mematikan permainan dengan gol-golnya. “Kami perlu meningkatkan itu. Sekarang ada Inter,” ujarnya di situs Juventus.

Kean sementara itu mengingatkan status mereka sebagai tuan rumah. “Bagi kami bermain di kandang selalu istimewa, kami harus memberikan segalanya. Kami mencoba untuk memenangkan setiap pertandingan dan membawa kegembiraan bagi para penggemar dan klub," tegasnya.

Di kubu Inter, pelatih Simone Inzaghi juga perlu melakukan hal sama. Romelu Lukaku dan Joaquin Correa yang menjadi starter di laga kontra Fiorentina jelas harus menyerahkan tempatnya pada Lautaro Martinez dan Edin Dzeko.

Inzaghi pun sudah mengingatkan bahwa barisan penyerang mereka mesti bekerja lebih keras. “Tahun lalu kami memiliki serangan terbaik. Tahun ini kami yang kedua tetapi pada tahun 2023 kami mencetak lebih sedikit, itu fakta. Kami harus bekerja lebih keras,” kata Inzaghi di situs Inter.

Terlepas dari hasil minor di laga terakhir, Inzaghi meyakini timnya akan siap meladeni Juventus. “Dalam 72 jam kami akan kembali ke lapangan untuk pertandingan yang sangat penting yang sangat kami pedulikan,” tegasnya.

Mewakili pemain, Henrikh Mkhitaryan menjelaskan bahwa Inter harus segar secara mental karena akan memainkan pertandingan lain yang lebih sulit. Ia juga memastikan mereka butuh gol di Allianz Stadium.

“Dengan Coppa Italia, kami harus bermain lebih baik, mencetak gol, dan memenangkan pertandingan. Kami akan bermain melawan Juventus: kami membutuhkan ketenangan. Kami tidak boleh terburu-buru, ada dua pertandingan, ada juga leg kedua,” ujarnya.

Juventus masih tanpa kapten Leonardo Bonucci dan Paul Pogba. Federico Chiesa juga kecil kemungkinan bermain. Namun, Adrien Rabiot dan Leandro Paredes dipastikan siap tampil kembali.

Sedangkan Inter, mereka akan kehilangan Milan Skriniar dan Federico Dimarco. Sementara Hakan Calhanoglu  yang mengalami cedera otot bersama Turki masih akan dilihat kondisi terakhirnya. (amr/gsm)