Warga Sungai Tepuk Bantah Tuduhan Pembunvhan Nawi, Kuasa Hukum Desak Penyelidikan Profesional

Warga Sungai Tepuk angkat bicara! Mereka membantah semua tuduhan dan meminta penyelidikan transparan. Ini disampaikan tim kuasa hukum warga Desa Sungai Tepuk, Fedi Siswanto,SH di Palembang, Jum’at (7/2/2025) sore. Foto: kemas/sumateraekspres.id--
“Kami tim kuasa hukum warga Sungai Tepuk akan tetap berjuang dan mengambil upaya-upaya hukum yang dipandang perlu apabila pihak Hj Lina masih terus melakukan tindakan-tindakan yang dinilai tak memiliki dasar hukum dan cenderung mendeskriditkan klien kami,” tegasnya yang diiyakan oleh sejumlah warga Sungai Tepuk yang hadir.
Sementara itu, Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto,SIK,MH menegaskan jika samoai saat ini terkait kasus tersebut masih dalam tahapan penyelidikan oleh penyidik Satreskrim Polres OKI.
“Laporan terkait kasus dugaan pencurian diikuti dengan tindak kekerasan dengan korban bernama almarhum H Nawi yang terjadi di Desa Sungai Tepuk Kecamatan Sungai Menang masih lidik. Laporannya baru masuk pada 3 Februari 2025 yang lalu lagi berproses mohon ditunggu nanti akan diinformasikan lebih lanjut perkembangannya, sebut Hendrawan yang dikonfirmasi, Jum’at (7/2/2025) malam
Sebelumnya Hj Lina (47) warga Desa Sungai Tepuk, OKI mencari keadilan ke Bareskrim Polri, atas dugaan pembunuhan terhadap adiknya, Nawi (44). Adiknya dilaporkan meregang nyawa, diduga akibat dibunuh komplotan pencuri sawit, Minggu (12/1/2025) silam.
“Saya memperjuangkan keadilan untuk adik saya. Adik saya meninggal di lahan dia sendiri, sudah ada saksi dan bukti adanya dikejar-kejar hingga terjadi kematian,” ujar Lina.
Laporannya diiterima laporan polisi (LP) nomor LP/B/34/V /2025/SPKT/Bareskrim Polri, 20 Januari 2025. Pasal yang disangkakan, Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP, serta UU Darurat Nomor 12 Tahun 195.
Alasannya melapor langsung ke Bareskrim Polri, karena merasa kepolisian setempat tidak menanggapinya secara sungguh-sungguh atas tewasnya Nawi. Menganggap peristiwa kematian H Nawi hal yang wajar. Padahal ada upaya pembunuhan dan ancaman dengan senpi dan sajam.
BACA JUGA:2 Raja Bandit di OKUT Terlibat Pembunuhan-Curas, Berusaha Kabur Kaki Dipelor Polisi
BACA JUGA:Raja Bandit OKU Timur Ditangkap, Terlibat Pembunuhan hingga Pencurian
Ada empat orang dalam perahu kelotok tersebut, salah satunya korban. Namun tiga orang lainnya melompat ke sungai, karena ketakutan. Sementara korban sendiri yang memiliki tubuh bongsor, jatuh karena kelelahan berlari setelah dikejar para pelaku.
“Korban juga mencoba sempat menangkis bacokan terduga pelaku,” sebut Ivin. Korban pun akhirnya meninggal dunia. Kejadian kedua, pencurian perahu kelotok berisi sawit hasil panen di kebun korban.
Menurut Ivin, korban memang jarang ke kebunnya di Desa Sungai Tepuk, Kecamatan Sungai Menang, OKI. Karena korban tinggal di Lampung. “Kami sangat berharap Kapolres OKI dan jajarannya dapat mengusut tuntas kasus ini dan menangkap para pelaku segera mungkin,” harapnya.