Minta JSC Lakukan Perbaikan Tata Kelola

BUTUH PERAWATAN : Salah satu venue yang ada di kompleks Jakabaring Sport City (JSC) memperlukan perawatan secara berkala supaya tetap kondisi baik. FOTO: BUDIMAN/SUMEKS--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Jakabaring Sport City (JSC) diminta melakukan perbaikan tata kelola dengan baik dari sisi keuangan maupun manajemen internal.
Asisten 3 Bidang Administrasi & Pemerintahan Setda Pemprov Sumsel, Zulkarnain mengatakan berdasarkan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan (LHPK) atas Operasional PT Jakabaring Sport City (JSC) Tahun 2022 sampai Semester 1 Tahun 2024, ada masukan-masukan dari BPK Perwakilan Sumsel.
BACA JUGA:Jakabaring Macet, Diserbu Warga Libur Tahun Baru
BACA JUGA:Jakabaring, Ikon Perkembangan Kota Palembang dengan Fasilitas Bertaraf Internasional
"Masukan ini terkait perbaikan tata kelola dan sistem manajemen internal-nya," ujarnya usai melakukan penyerahan LHPK di Kantor BPK Perwakilan Sumsel, Jumat (17/1).
Dikatakan, BPK Perwakilan Sumsel meminta PT JSC memperbaiki tata kelola keuangan, aset, dan lain sebagainya.
"Ini yang harus diperbaiki lagi ke depan. Melihat LHPK PT JSC sepanjang 3 tahun terakhir atau dari tahun 2022 sampai semester 1 2024," ujarnya.
Terkait BUMD milik Pemprov Sumsel ini yang belum memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD), Zul mengatakan jika ini termasuk dalam tata kelola yang mesti diperbaiki.
Direktur Utama PT JSC, Mena Pallo mengatakan hal ini menjadi masukan bagi JSC untuk menjadi lebih baik lagi dalam pengelolaan ke depan. "Ini suatu yang sangat baik bagi kami," ungkapnya.
BACA JUGA:Konsolidasi dan Pembinaan Atlet KONI Sumsel Hadapi PON 2028 dan Optimalkan Fasilitas Jakabaring
BACA JUGA:Duh Capek Deh, Sriwijaya FC Kembali Hilang 2 Poin Home di Jakabaring Pasca 1-1 Dengan Dejan FC!
Mengenai beberapa venue yang banyak rusak di kawasan JSC, Mena mengatakan ini menjadi tanggung jawab Pemprov Sumsel sebagai pemilik aset.
"Kita sebagai BUMD sudah mandiri, tidak pakai APBD untuk operasional. Tetapi kalau untuk renovasi butuh biaya besar jadi tidak mungkin kami melakukannnya. Jangan kasih ke kami," tukasnya. (tin/fad)