https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Puluhan Pencari Kerja Gigit Jari, Dimintai Uang Jutaan Rupiah Dijanjikan Kerja di BPS Ternyata Ditipu, Ini Mo

DITIPU: Atirah Mira Faza (23), korban penipuan dengan modus menjanjikan untuk bekerja sebagai tenaga honorer di Kantor BPS Sumsel dan dimintai uang jutaan hingga puluhan juta oleh terlapor berinisial AHR saat melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, kemarin--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sulitnya mencari lapangan pekerjaan, jadi celah dan dimanfaatkan pihak yang tak bertanggung jawab untuk menangguk keuntungan pribadi dan merugikan orang lain.

Seperti yang dialami puluhan pencari kerja (pencaker) di Kota Palembang ini, mereka tergiur janji manis untuk dapat dipekerjakan sebagai tanah honorer pada Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel oleh seseorang berinisial AHR (23).

BACA JUGA:Hati-hati! Jangan Sampai Tertipu, Begini Cara Mengidentifikasi Lowongan Kerja Penipuan

BACA JUGA:Biar Gak Ketipu! Berikut Panduan Belanja Aman di TikTok Shop

Syaratnya, meraka diharuskan mengumpulkan berkas berikut dengan uang masuk senilai antara kisaran jutaan hingga puluhan juta rupiah.

Namun alih-alih diterima bekerja, mereka kena prank. Uang yang sudah telanjur disetorkan tersebut tak kunjung dikembalikan.

Akibatnya, sebanyak 22 pencari kerja yang tertipu melaporkan AHR ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang sejak Rabu (15/1) hingga kemarin (16/1).

Salah seorang korban yang melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, kemarin (16/1), Atirah Mira Faza (23), warga Kompleks Bukit Nusa Indah, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Palembang ini mengaku mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. 

"Terlapor teman semasa sekolah, mulanya saya ditelepon. Lalu pada Minggu 7 Oktober 1024 silam datang ke rumah sekira pukul 19.00 WIB," ungkap korban usai melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, kemarin (16/1). 

Setelah berbincang-bincang santai, terlapor menawarkan kepada korban untuk bekerja sebagai tenaga honorer di Kantor BPS Sumsel karena memang saat itu korban memang tengah mencari pekerjaan. Korban pun menyanggupi persyaratan yang diajukan terlapor.

"Saya dijanjikan menjadi tenaga administrasi dan dimintai uang sebesar Rp2,8 juta katanya untuk membuat pakaian seragam, saya menyanggupi dan langsung mengirimkan uang melalui transfer ke rekening atas nama dia,” ungkap korban, kemarin (16/1). 

Namun, setelah uang ditransfer, dirinya tak kunjung dipanggil untuk bekerja. Justru terlapor menelpon kembali meminta dirinya untuk dicarikan orang yang mau mencari pekerjaan.

Namun ketika ditanya terkait kapan dirinya akan bekerja, terlapor mengatakan jika korban bisa bekerja apabila kuota pegawai yang dipinta sudah cukup. 

"Nah sebab itu saya menyanggupi permintaan terlapor mencari orang yang mau bekerja," keluh korban.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan