https://sumateraekspres.bacakoran.co/

BPS Catat 20 Persen Pengeluaran Masyarakat Miskin Untuk Beli Rokok

Kepala BPS Sumsel, Moh. Wahyu Yulianto, ungkapkan 20% pengeluaran masyarakat miskin untuk rokok. Alokasi dana bisa lebih efektif jika pengeluaran ini dialihkan untuk kebutuhan dasar. Foto:Agustina/Sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.IDBadan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa 20 persen pengeluaran masyarakat miskin di Sumatera Selatan digunakan untuk membeli rokok.

Hal ini mencerminkan tingginya konsumsi rokok meskipun pendapatan mereka terbatas.

BPS menggunakan pendekatan moneter untuk mengukur kemiskinan, yaitu berdasarkan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan dasar mereka.

BACA JUGA:Charanko, Murid Terlemah Silver Fang yang Penuh Semangat di One Punch Man

BACA JUGA:BPS Catat Penurunan Penduduk Miskin Sumsel Lebih dari 100 Ribu Orang pada 2024

Pada September 2024, garis kemiskinan di Sumsel tercatat sebesar Rp 564.462 per kapita per bulan.

Dari jumlah tersebut, sekitar 75 persen dialokasikan untuk makanan, sementara 24,97 persen lainnya untuk kebutuhan non-makanan.

Kepala BPS Sumsel, Moh. Wahyu Yulianto, menjelaskan bahwa meskipun masyarakat miskin berusaha menjaga konsumsi di atas garis kemiskinan, sebagian dari pengeluaran tersebut malah untuk rokok.

BACA JUGA:MBG di OKU Timur Dimulai Februari, Tahap Awal Fokus pada 3.000 Siswa di 5 Sekolah

BACA JUGA:Hakim Tersangka Suap Kasus Ronald Tanur Belum Dilantik di Pengadilan Tinggi Palembang

“Dari pengeluaran sekitar Rp 560 ribu, hampir 20 persen atau sekitar Rp 100 ribu digunakan untuk rokok,” ujarnya pada Rabu (15/1).

Wahyu menambahkan, jika pengeluaran untuk rokok dapat dialihkan untuk membeli kebutuhan pokok lainnya, seperti beras atau minyak goreng, ini bisa membantu mengurangi kemiskinan.

BACA JUGA:Irigasi Sederhana Rusak Akibat Banjir, Petani Lahat Butuh Irigasi Permanen

BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Martapura Panen Terong, Dukung Ketahanan Pangan dan Pelatihan WBP

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan