https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Irigasi Sederhana Rusak Akibat Banjir, Petani Lahat Butuh Irigasi Permanen

Banjir di Lahat rusak lahan padi, petani butuh irigasi permanen untuk mencegah kerugian lebih besar. Foto:Agustriawan/Sumateraekspres.id--

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID – Banjir yang melanda Desa Tanjung Payang, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat beberapa waktu lalu memberikan dampak besar bagi sektor pertanian padi di wilayah tersebut.

Curah hujan yang tinggi menyebabkan saluran air meluap, menggenangi lahan pertanian dan mengancam hasil panen petani setempat.

Menurut Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Lahat, Pukatul Hadi SP, MSi, yang diwakili oleh Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Ahmad Firdaus SP MMA, hasil pemantauan tim Koordinasi Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) bersama BPP (Balai Penyuluh Pertanian) dan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) menunjukkan kerusakan serius pada lahan padi.

BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Martapura Panen Terong, Dukung Ketahanan Pangan dan Pelatihan WBP

BACA JUGA:Cuaca di Palembang Prediksi dan Kondisi Terkini

Dari total 18 hektare lahan padi yang ditanam dengan varietas Ciherang dan lokal, sekitar 5,5 hektare mengalami dampak banjir.

"Kerusakan paling parah terjadi pada 1,5 hektare yang mengalami puso atau kerusakan total, sementara tanaman di sisa lahan mengalami penurunan kualitas dan terhambat pertumbuhannya," jelas Ahmad Firdaus pada Rabu, 15 Januari 2025.

Banjir yang berlangsung selama empat hari ini menyebabkan genangan air yang cukup lama dan menimbulkan material yang terbawa arus banjir, sehingga menyebabkan tanaman padi tidak bisa tumbuh dengan baik.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Sumatera Selatan Kamis, 16 Januari 2025, Hujan Merata di Semua Daerah

BACA JUGA:RSUD Prabumulih Tambah Layanan MCU untuk Calon PPPK

Sebagai langkah pemulihan, pihak terkait telah merumuskan beberapa langkah, termasuk perbaikan saluran pembuangan air yang menjadi prioritas utama untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Ahmad Firdaus menambahkan bahwa saluran irigasi yang ada sebelumnya dibuat secara gotong royong oleh kelompok tani setempat, namun rusak akibat hantaman banjir.

Untuk itu, pihaknya berharap agar saluran irigasi dapat dibangun secara permanen agar lebih mampu menahan debit air yang tinggi.

BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Implementasikan Corporate Value PACAK untuk Tingkatkan Layanan dan Kinerja

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan