https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan Berbasis Ekologi dan Agama

Muhammad Isnaini, (Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang)--

Program ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dalam mengelola limbah secara mandiri.

Kemajuan teknologi juga memainkan peran signifikan dalam menangani masalah sampah perkotaan. Teknologi modern seperti incinerator dengan emisi rendah, mesin pengolah limbah organik, dan aplikasi berbasis digital menjadi solusi inovatif dalam mengelola limbah secara efisien.

Di UIN Raden Fatah, sedang dijajaki penggunaan aplikasi TrashTech, yang memungkinkan pelacakan lokasi penumpukan sampah untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan. Aplikasi ini memperkuat upaya kampus dalam menciptakan sistem pengelolaan limbah yang terintegrasi.

Pendekatan ekologi memberikan landasan ilmiah dalam memahami hubungan antara manusia dan lingkungannya.

Dalam konteks pengelolaan sampah, pendekatan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem melalui praktik yang berkelanjutan.

Limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara, sehingga mengganggu rantai makanan dan keanekaragaman hayati.

Oleh karena itu, setiap langkah dalam pengelolaan sampah harus memperhatikan dampak ekologisnya, seperti mengurangi emisi karbon dan melindungi habitat alami.

Dari sudut pandang agama Islam, pengelolaan sampah yang baik juga sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan yang diajarkan dalam Al-Qur'an.

Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam sebagai bentuk tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-A'rafayat 31: “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya.”

Prinsip ini mengajarkan umat Islam untuk tidak hanya menghindari perilaku konsumtif yang berlebihan, tetapi juga memastikan bahwa setiap tindakan membawa manfaat bagi lingkungan dan sesama.

Di UIN Raden Fatah, pendekatan ekologi dan agama Islam berjalan beriringan.

Melalui program-program seperti Bank Sampah dan akan dibuat Bank Botol serta produksi Eco Enzim, nilai-nilai keberlanjutan dan spiritualitas diintegrasikan ke dalam praktik sehari-hari. 

Edukasi tentang pengelolaan sampah yang ramah lingkungan juga disampaikan melalui kajian agama, sehingga mahasiswa tidak hanya memahami pentingnya menjaga lingkungan dari sudut pandang ilmiah, tetapi juga sebagai bagian dari ibadah.

Namun, keberhasilan pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada teknologi atau kebijakan, tetapi juga pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat kampus. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan