Kemendikdasmen Prioritaskan 25 Program dengan Anggaran Rp 33,5 Triliun pada 2025

Reporter: Dody |

Editor: Rian Sumeks |

Selasa , 31 Dec 2024 - 17:41

Kemendikdasmen Prioritaskan 25 Program dengan Anggaran Rp 33,5 Triliun pada 2025-Foto: Dody/sumateraekspres.id-

- Program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) di 56 negara dan 408 lembaga.

"Program-program ini dirancang untuk memastikan pemerataan akses pendidikan, penguatan kualitas pembelajaran, serta pengembangan talenta dan karakter siswa di seluruh Indonesia," tegas Abdul Mu'ti.

kemendikdasmen prioritaskan 25 program dengan anggaran rp 33,5 triliun pada 2025                            jakarta, sumateraekspres.id — pada tahun 2025, kementerian pendidikan dasar dan menengah (kemendikdasmen) akan menerima anggaran sebesar rp 33,5 triliun.
angka ini mencakup 4,63 persen dari total anggaran pendidikan dalam apbn 2025 yang mencapai rp 724,2 triliun.
menteri pendidikan dasar dan menengah, abdul mu’ti, menyampaikan bahwa anggaran ini telah direncanakan, meski masih terbuka untuk penyesuaian di masa mendatang.
"anggaran ini sudah tersedia dalam apbn, namun bisa mengalami perubahan sesuai perkembangan kebutuhan dan situasi," ungkap mendikdasmen abdul mu'ti dalam acara taklimat media akhir tahun 2024 di plaza insan berprestasi, gedung a kemendikdasmen, jakarta, selasa (31/12/2024).
baca juga:10 buronan diburu kejaksaan, banyak tangani kasus korupsi, pulihkan keuangan negara
baca juga:inspirasi kata-kata lucu untuk tahun baru 2025
fokus pada sarana dan prasarana
menurut abdul mu'ti, prioritas utama pada tahun 2025 adalah memperkuat sarana dan prasarana pendidikan. hal ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh indonesia, termasuk wilayah 3t (tertinggal, terdepan, dan terluar).
berikut daftar lengkap 25 program prioritas kemendikdasmen yang akan didanai dari anggaran tersebut:
- wajib belajar 13 tahun untuk mendukung pemerataan akses pendidikan.
- bantuan pendidikan dasar dan menengah bagi 18,59 juta siswa melalui program indonesia pintar.
baca juga: wisatawan danau merung melonjak, destinasi unggulan kabupaten muratara
baca juga:sektor properti-agribisnis menjanjikan, pengusaha berharap situasi geopolitik dalam-luar negeri stabil
- beasiswa adem untuk 3.879 siswa di wilayah 3t dan papua.
- tunjangan guru asn daerah:
tunjangan profesi bagi 1.522.727 guru.
tambahan penghasilan bagi 332.170 guru.
tunjangan khusus untuk 62.536 guru.
- tunjangan guru non-asn:
tunjangan profesi bagi 392.802 guru.
insentif untuk 57.000 guru.
tunjangan khusus bagi 28.892 guru.
- pelatihan kompetensi guru bk untuk 22.080 guru.
- pendidikan profesi guru (ppg) bagi 395.235 guru dalam jabatan dan 19.808 calon guru prajabatan.
- bantuan operasional satuan pendidikan (bosp):
- bos reguler untuk 43,38 juta siswa.
- bop paud untuk 6,14 juta siswa.
- bop kesetaraan untuk 939.835 siswa.
- bosp kinerja untuk 51.439 satuan pendidikan.
- revitalisasi 10.440 satuan pendidikan, termasuk rehabilitasi, penambahan ruang pembelajaran, dan pendirian satuan pendidikan baru.
- pendampingan kurikulum dan pembelajaran di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.
- pengembangan paud holistik integratif (paud hi) di 10.000 lembaga.
- implementasi kurikulum nasional di seluruh jenjang pendidikan.
- penguatan pendidikan karakter di tingkat dasar dan menengah.
- pengembangan talenta siswa, termasuk partisipasi dalam 21 ajang nasional dan 17 ajang internasional.
- beasiswa prestasi, termasuk beasiswa unggulan, darmasiswa, dan beasiswa indonesia maju untuk 7.104 siswa.
- akreditasi 55.404 satuan pendidikan sesuai standar nasional pendidikan (snp).
- asesmen nasional di 494.665 satuan pendidikan untuk mengevaluasi kualitas pembelajaran.
- penguatan smk melalui program pusat keunggulan, proyek kewirausahaan, dan sertifikasi kompetensi.
- sertifikasi kompetensi dan magang luar negeri bagi 100.750 siswa smk.
- peningkatan kompetensi guru vokasi bagi 10.214 pendidik dan tenaga kependidikan.
- pendidikan kecakapan kerja dan wirausaha untuk 19.699 anak tidak sekolah.
- distribusi buku bacaan bermutu sebanyak 1,53 juta eksemplar ke 5.100 sd dengan tingkat literasi rendah.
- pembinaan bahasa indonesia untuk 1.402 lembaga pendidikan.
- bantuan untuk komunitas literasi dan sastra, mencakup 200 komunitas.
- program bipa (bahasa indonesia bagi penutur asing) di 56 negara dan 408 lembaga.
"program-program ini dirancang untuk memastikan pemerataan akses pendidikan, penguatan kualitas pembelajaran, serta pengembangan talenta dan karakter siswa di seluruh indonesia," tegas abdul mu'ti.