https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sektor Properti-Agribisnis Menjanjikan, Pengusaha Berharap Situasi Geopolitik Dalam-Luar Negeri Stabil

Zewwy Salim -foto: ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kalangan pebisnis sangat berharap kebijakan pemerintah yang mendukung dunia usaha. Tentunya juga akan berdampak dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan.

Melihat sikap pemerintah di 2025 atau tahun Ular Kayu, mereka ada yang merasa optimisme, namun sebagian lagi dinaungi rasa khawatir

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sumsel, Zewwy Salim mengatakan, secara pribadi dan selaku pengusaha, dia memprediksi kondisi perekonomian akan stagnan. Bergerak pada kisaran 4,8-5,5 persen.

Namun, untuk sektor properti, perkebunan kelapa sawit, pertanian dan peternakan, prospeknya pada 2025 cukup menjanjikan. “Khususnya di semester awal," ujar dia.

BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Naik Tajam, Pengusaha Gilingan Daging di Palembang Kehilangan Pelanggan

BACA JUGA:Libatkan Pengusaha Lokal dalam Program Makanan Bergizi

Salah satu yang berpotensi menyebabkan stagnasi pertumbuhan ekonomi yakni kebijakan PPN 12 persen dari sebelumnya 11 persen.

Meski kenaikan PPN hanya 1 persen, tapi itu akan berpengaruh pada daya beli masyarakat. Ini tentunya akan mendorong dan berdampak luas di sektor ekonomi. 

"Dampak kenaikan 1 persen itu, transaksi jual beli akan menurun. Pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," ulas Zewwy.

Namun, ada pula program yang secara positif akan berpengaruh pada  pertumbuhan ekonomi ke depan. Yakni program makan bergizi gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Pelajari Tuntutan Buruh-Pekerja, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi: Kalau Pengusaha Tidak Mau, Siapa Mau Bayar?

BACA JUGA:Sosok H Halim: Pengusaha Sukses, Dermawan, dan Pendukung Pendidikan Anak Yatim di Palembang

Zewwy menilai, program itu akan menggairahkan ke sektor pertanian dan peternakan. Sehingga secara langsung, efeknya akan membuat sektor ini akan tumbuh seiring peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan dari program tersebut. 

"Kita ambil sisi positifnya. Kebutuhan daging, baik ayam ataupun sapi akan meningkat. Juga susu. Lalu, sayur mayur dan beras juga," jelasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan